Sunday 28 June 2020

SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN DI DUNIA


Perkembangan keperawatan di dunia melalui beberapa tahapan, yaitu:
 Pertama ,sejak zaman manusia itu diciptakan (manusia itu ada) dimana pada dasarnya manusia diciptakan telah memiliki naluri untukmerawat diri sendiri sebagaimana tercerminkan pada seorang ibu.Naluri yang sederhana adalah memelihara kesehatan dalam hal ini adalah menyusui anaknya sehingga harapan pada perkembangan keperawatan,perawat harus memiliki naluri keibuan (mother instinct) kemudian bergeser ke zaman purba dimana pada zaman ini orang masih percaya pada sesuatu tentang adanya kekuatan mistis yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia,kepercayaan ini dikenal dengan nama animisme,di mana seseorang yang sakit dapat disebabkan karena kekuatan alam atau pengaruh kekuatan gaib sehingga timbul keyakinan bahwa jiwa yang jahat akan dapat menimbulkan kesakitan dan jiwa yang sehat dapat menimbulkan kesehatan atau kesejahteraan.Pada saat itu peran perawat sebagai seorang ibu yang merawat keluarganya yang sakit dengan memberikan perawatan fisik serta mengobati penyakit dengan menghilangkan pengaruh jahat.Kemudian dilanjutkan dengan kepercayaan pada dewa-dewa di mana pada masa itu penyakit dianggap disebabkan karena kemarahan dewa sehingga kuil-kuil didirikan sebagai tempat pemujaan dan orang yang sakit meminta kesembuhan di kuil tersebut dengan bantuan priest physician.Setelah itu perkembangan keperawatan terus berubah dengan adanya diakones dan philantrop yang merupakan suatu kelompok wanita tua dan janda yang membantu pendeta dalam merawat orang sakit serta kelompok kasih sayang yang anggotanya menjauhkan diri dari keramaian dunia dan hidupnya ditunjukan pada perawatan orang yang sakit sehingga akhirnya berkembanglah rumah-rumah perawatan dan akhirnya mulailah awal perkembangan ilmu keperawatan.
Kedua,zaman keagamaan,perkembangan keperawatan ini mulai bergeser ke arah spiritual di mana seseorang yang sakit dapat disebabkan karena adanya dosa atau kutukan Tuhan.Pusat perawatan adalah tempat-tempat ibadah,sehingga pada waktu itu pemimpin agama dapat disebut sebagai tabib yang mengobati pasien karena ada anggapan yangmampu mengobati adalah pemimpin agama sedangkan pada waktu itu perawat dianggap sebagai budak yang hanya membantu dan bekerja atas perintah pemimpin agama.
Ketiga,zaman masehi,keperawatan dimulai pada saat perkembangan agama Nasrani,di mana pada saat itu banyak membentuk diakones (deaconesses),suatu organisasi wanita yang bertujuan untuk mengunjungi orang sakit sedangkan laki-laki diberikan tugas dalam memberikan perawatan untuk mengubur bagi yang meninggal,sehingga pada saat itu berdirilah rumah sakit di Roma seperti Monastic Hospital.Pada saat itu rumah sakit digunakan sebagai tempat merawat orang sakit,orang cacat,miskin dan yatim piatu.Pada saat itu pula di daratan benua Asia,khususnya di Timur Tengah,perkembangan keperawatan mulai maju seiring dengan perkembangan agama islam.KeberhasilanNabi Muhammad SAW dalam menyebarkan agama Islam diikuti dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti ilmu pasti,kimia,kesehatan dan obat-obatan.Sebagaimanan dalam Al Quran dituliskan pentingnya menjaga kebersihan diri,makanan,lingkungan dan lain-lain.Perkembangan tersebut melahirkan tokoh Islam dalam keperawatan yang dikenal dengan nama Rufaidah.
Keempat,zaman permulaan abad 21,pada permulaan abad ini perkembangan keperawatan berubah,tidak lagi dikaitkan dengan faktor keagamaan akan tetapi berubah kepada faktor kekuasaan,mengikat pada masa itu adalah masa perang dan terjadi eksplorasi alam sehingga pesatlah perkembangan pengetahuan.Pada masa itu tempat ibadah yang dahulu digunakan untuk merawat sakit tidak lagi digunakan.
Kelima,zaman sebelum perang dunia kedua,pada masa perang dunia kedua ini timbul prinsip rasa cinta sesama manusia di mana saling membantu sesama manusia yang membutuhkan.Pada masa sebelum perang dunia kedua ini tokoh keperawatan Florence Nightingale (1820-1910) menyadari adanya pentingnya suatu sekolah untuk mendidik para perawat.Florence Nightingale mempunyai pandangan bahwa dalam mengembangkan keperawatan perlu dipersiapkan pendidikan bagi perawat,ketentuan jam kerja perawat dan mempertimbangkan pendapat perawat.Usaha Florence adalah dengan menetapkan struktur dasar di pendidikan perawat diantaranya mendirikan sekolah perawat,menetapkan tujuan pendidikan perawat serta menetapkan pengetahuan yang harus dimiliki para calon perawat.Florence dalam merintis profesi keperawatan diawali dengan membantu para korban akibat perang krim (1854-1856) antar Roma dan Turki yang dirawat di sebuah barak rumah sakit (scutori) yang akhirnya mendirikan sebuah rumah sakit dengan nama rumah sakit Thomas di London dan juga mendirikan sekolah perawatan dengan nama Nightingale Nursing Scool.
Keenam,masa selama perang dunia kedua,selama masa selama perang ini timbul tekanan bagi dunia pengetahuan dalam penerapan teknologi akibat penderitaan yang panjang sehingga perlu meningkatkan diri dalam tindakan perawat mengingat penyakit dan korban perang yang beraneka ragam.
Ketujuh,masa pasca perang dunia dua,masa ini masih berdampak bagi masyarakat seperti adanya penderitaan yang panjang akibat perang dunia kedua,dan tuntutan perawat untuk meningkatkan masyarakat sejahtera semakin pesat.Sebagai contoh di Amerika,perkembangan keperawatan pada masa itu diawali adanya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan,pertambahan penduduk yang relatif tinggi sehingga menimbulkan masalah baru dalam pelayanan kesehatan,pertumbuhan ekonomi yang mempengaruhi pola tingkah laku individu,adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran dengan diawali adanya penemuan-penemuan obat-obatan atau cara untuk memberikan penyembuhan pada pasien,upaya-upaya dalam tindakan pelayanan kesehatan seperti pelayanan kuratif,preventif dan promotif dan juga terdapat kebajikan negara tentang peraturan sekolah perawat.Pada masa itu perkembangan perawat dimulai adanya sifat pekerjaan yang semula bersifat individu bergeser kearah pekerjaan yang bersifat tim.Pada tahun 1948 perawat diakui sebagai profesi sehingga pada saat itu pula terjadi pergeseran dalam pemberian penghargaan pada perawat atas tanggung jawabnya dalam tugas.
Kedelapan,periode tahun 1950,pada masa itu keperawatan sudah mulai menunjukan perkembangan khususnya penataan pada sistem pendidikan.Hal tersebut terbukti di negara Amerika sudah dimulai pendidikan setingkat master dan Doktoral.Kemudian penerapan proses keperawatan sudah dimulai dikembangkan dengan memberikan pengertian bahwa keperawatan adalah suatu proses yang dimulai dari pengkajian,diagnosis keperawatan,perencanaan,pelaksanaan dan evaluasi.

Friday 26 June 2020

SOP ORAL HYGIENE PADA PASIEN TIDAK SADAR

ORAL HYGIENE : PASIEN TIDAK SADAR

PENGERTIAN
Tindakan membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi, dan gusi
TUJUAN
1.      Mencegah penyakit gigi dan mulut
2.      Memperbaiki fungsi mulut (meningkatkan nafsu makan)
3.      Mempertahankan kenyamanan rongga mulut
KEBIJAKAN
Pasien tidak sadar / tidak mampu melakukan kebersihan mutlut
PETUGAS
Perawat
PERALATAN
1.      Larutan pencuci mulut
2.      Tongue spatel yang dibalut kassa
3.      Perlak pengalas
4.      Bengkok
5.      Tissue
6.      Gelas dengan air
PROSEDUR PELAKSANAAN
A.    Tahap prainteraksi
1.      Melakukan pengecekan program terapi
2.      Mencuci tangan
B.     Tahap orientasi
1.      Memberi salam kepada keluarga pasien
2.      Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan kepada keluarga pasien
C.     Tahap kerja
1.      Atur privacy pasien
2.      Atur posisi pasien miring atau semi fowler
3.      Tempatkan perlak pengalas dan bengkok di bawah atau disamping dagu pasien
4.      Dengan hati-hati regangkan gigi atas dan bawah dengan tongue spatel secara perlahan
5.      Bersihkan mulut pasien dengan tongue spatel yang telah dibasahi air pencuci mulut, bersihkan permukaangigi. Gosok paltum mulut, bibir, pipi. Gosok lidah hindari reflek gag. Ulangi sesuai kebutuhan
D.    Tahap terminasi
1.      Membereskan alat
2.      Mengevaluasi tindakan kepada keluarga pasien
3.      Menjelaskan rencana tindak lanjut kepada keluarga pasien
4.      Berpamitan
5.      Memcuci tangan
6.      Mencatat kegiatan dalam lembar keperawatan

Wednesday 20 November 2019

SOP Manajemen Nyeri : Deep breathing/ Nafas dalam

Manajemen Nyeri : Deep breathing/ Nafas dalam


No.
Tahap
Aktifitas
1
Pra Interaksi
1.    Membaca status pasien
2.    Menyiapkan diri dan alat yang dibutuhkan
2
Orientasi
3.    Memberikan salam (senyum)
4.    Mengenalkan diri
5.    Mengklarifikasi masalah nyeri
6.    Menyampaikan tujuan kedatangan dan tindakan
7.    Menjelaskan prosedur
8.    Meminta kesediaan pasien
3
Kerja
9.    Mengatur posisi pasien
10.             Meminta pasien untuk memejamkan mata
11.             Mengintruksikan pasien untuk menarik nafas dalam melalui hidung dan mengeluarkan secara perlahan-lahan melalui mulut
12.             Mengintruksikan pasien untuk mengulangi prosedur di atas minimal sebanyak 3 kali
4
Terminasi
13.             Memberitahukan bahwa tindakan sudah dilakukan
14.             Mengevaluasi tindakan
15.             Menyampaikan rencana tindak lanjut
16.             Berpamitan, salam dan senyum

SOP IMAJINASI TERBIMBING/ GUIDANCE IMAGERY

IMAJINASI TERBIMBING/ GUIDANCE IMAGERY




No.
Tahap
Aktifitas
1
Pra Interaksi
1.    Membaca status pasien
2.    Menyiapkan diri dan alat yang dibutuhkan
2
Orientasi
3.    Memberikan salam (senyum)
4.    Mengenalkan diri
5.    Mengklarifikasi masalah nyeri
6.    Menyampaikan tujuan kedatangan dan tindakan
7.    Menjelaskan prosedur
8.    Meminta kesediaan pasien
3
Kerja
9.    Menanyakan tempat yang disukai
10. Mengatur posisi pasien
11. Meminta pasien untuk memejamkan mata
12. Mengintruksikan pasien untuk menarik nafas dalam melalui hidung dan mengeluarkan secara perlahan-lahan melalui mulut
13. Mengintruksikan pasien untuk mengulangi prosedur di atas minimal sebanyak 3 kali
14. Meminta pasien untuk membayangkan berada di tempat yang disukai
15. Membawa pasien berada pada suasana/ tempat yang disukai
16. Meminta pasien untuk merasakan nyamannya berada yang disukai dan hal itu membuat seluruh tubuhnya merasa nyaman dan segar, seluruh ototnya terasa rileks dan nyaman
4
Terminasi
17. Memberitahukan bahwa tindakan sudah dilakukan
18. Mengevaluasi tindakan
19. Menyampaikan rencana tindak lanjut
20. Berpamitan, salam dan senyum


SOP Pengkajian Nyeri (PQRST)


PENGKAJIAN NYERI
(PQRST)

No.
Tahap
Aktifitas
1
Pra Interaksi
1.    Membaca status pasien
2.    Menyiapkan diri dan alat yang dibutuhkan
2
Orientasi
3.    Memberikan salam (senyum)
4.    Mengenalkan diri
5.    Mengklarifikasi masalah nyeri pasien
6.    Menyampaikan tujuan kedatangan dan tindakan
7.    Menjelaskan prosedur
8.    Meminta kesediaan pasien
3
Kerja
9.    Menanyakan hal-hal yang memunculkan nyeri
10. Menanyakan hal-hal yang menyebabkan nyeri meningkat
11. Menanyakan hal-hal yang membuat nyeri berkurang
12. Menanyakan rasa nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk/ terbakar/ disayat-sayat/ tertekan benda berat/ berdenyut
13. Menanyakan berapa kali nyeri dirasakan dalam sehari
14. Menanyakan tempat/lokasi nyeri dirasakan
15. Menanyakan apakah nyeri menjalar/ menyebar ke bagian lain
16. Menanyakan bagaimana pengaruh nyeri yang dirasakan pada aktifitas sehari-hari
17. Menanyakan skala nyeri (0-10)
18. Menanyakan kapan terjadinya nyeri dan berapa lama nyeri di rasakan
4
Terminasi
19. Memberitahukan bahwa pengkajian/wawancara sudah selesai
20. Mengevaluasi/ menyimpulkan hasil pengkajian/ wawancara
21. Menyampaikan rencana tindak lanjut
22. Berpamitan, salam dan senyum