Saturday 28 April 2018

Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Intra Natal Care


ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. D DENGAN
INTRA NATAL CARE DI RUANG VK
RSUD BANYUMAS

LAPORAN KASUS

SERULINGMAS MAOS WARNA.jpg


DISUSUN OLEH:
ANNANG DWI SAEFURROHMAN ZEN
15.025


AKADEMI KEPERAWATAN SERULINGMAS CILACAP
MAOS - CILACAP
2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Alloh SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tentang “ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. D DENGAN INTRA NATAL CARE DI RUANG VK RSUD BANYUMAS” ini dapat terselesaikan. Dalam penyusunan laporan inI penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1.      Puji Suwariyah,Ns.,M.Kep. selaku Direktur Akper Serulingmas Cilacap
2.      Armalla R.S. Amd., keb. selaku Pembimbing Lahan
3.      Teman-teman mahasiswa.
Demikian akhir kata penulis, apabila banyak kesalahan dan kekurangan dalam penulisan dan keterbatasan materi penulis mohon maaf. Semoga Asuhan Keperawatan  ini bermanfaat dan berguna bagi pembaca pada umumnya serta profesi pada khususnya.


Maos, 25 Maret 2018


Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................            i
KATA PENGANTAR...................................................................................             ii
DAFTAR ISI..................................................................................................            iii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar belakang.................................................................................... 1
B.     Tujuan penulisan................................................................................ 1
C.     Manfat penulisan................................................................................ 2
D.    Sistematika penulisan......................................................................... 3
BAB II TINJAUAN TEORI
A.    Pengertian........................................................................................... 4
B.     Etiologi............................................................................................... 4
C.     Patofisiologi…................................................................................... 5
D.    Pathway…………………………………………………………….. 7
E.     Tanda dan gejala................................................................................ 8
F.      Pemeriksaan penunjang…………………………………………….. 9
G.    Pengkajian………………………………………………………….. 9
H.    Diagnosa……………………………………………………………. 10
I.       Intervensi …………………………………………………………... 11
BAB III TINJAUAN KASUS
A.    Pengkajian.......................................................................................... 13
B.     Proses persalinan................................................................................ 15
BAB IV PEMBAHASAN
A.    Pengkajian.......................................................................................... 18
B.     Proses persalinan…………………………………………………… 19
BAB V PENUTUP
A.    Kesimpulan.................................................................................. 21
B.     Saran.............................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN


 BAB I

PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Persalinan merupakan proses yang penting bagi seorang ibu. Dalam proses persalinan tersebut maka secara alamiah ibu bersalin akan mengeluarkan banyak energi dan mengalami perubahan-perubahan baik secara fisiologis dan psikologis sehingga dukungan pada ibu bersalin sangat diperlukan. Asuhan persalinan normal merupakan asuhan yang bersih dan aman selama persalinan dan setelah bayi lahir. Oleh karena itu peran petugas kesehatan adalah memantau persalinan untuk mendeteksi adanya komplikasi dan memberikan kenyamanan saat bersalin (Rohani, Saswita R, Marisah, 2011).
Sebagian besar persalinan di Indonesia terjadi di desa atau di fasilitas pelayanan kesehatan dasar, dimana tingkat ketrampilan petugas dan sarana kesehatan sangat terbatas. Oleh sebab itu hal tersebut menjadi salah satu pemicu penyebab angka kematian ibu di Indonesia masih cukup tinggi (Rohani, Reni S, Marisah, 2011; h.2).
Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2008 menyebutkan Angka Kematian Ibu di Indonesia 240/100.000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan Indonesia, 2010; h.181). Sedangkan Survey Demografi Kesehatan (SDKI) menyebutkan pada tahun 2009 AKI di provinsi Jawa Tengah sebesar 117,02/100.000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan Jawa Tengah, 2009).

B.     TUJUAN PENULISAN
1.      Tujuan umum
Tujuan umum dari penulisan laporan kasus ini yaitu menggambarkan proses Asuhan Keperawatan pada Ny. D dengan Intra Natal Care di Ruang Bersalin (VK) RSUD Banyumas.
2.      Tujuan khusus
Tujuan khusus dari penulisan laporan kasus ini diharapkan penulis mampu:
a.       Melakukan pengkajian pada Ny. D dengan Intra Natal Care di Ruang Bersalin (VK) RSUD Banyumas.
b.      Merumuskan diagnosa keperawatan pada Ny. D dengan Intra Natal Care di Ruang Bersalin (VK) RSUD Banyumas.
c.       Merumuskan rencana tindakan pada Ny. D dengan Intra Natal Care di Ruang Bersalin (VK) RSUD Banyumas.
d.      Melakukan rencana tindakan keperawatan pada Ny. D dengan Intra Natal Care di Ruang Bersalin (VK) RSUD Banyumas..
e.       Melakukan evaluasi pada Ny. D dengan Intra Natal Care di Ruang Bersalin (VK) RSUD Banyumas.
f.       Mendokumentasikan asuhan keperawatan pada Ny. D dengan Intra Natal Care di Ruang Bersalin (VK) RSUD Banyumas.

C.     MANFAAT PENULISAN
1.      Bagi Penulis
Menambah serta meningkatkan  pengetahuan, wawasan dan keterampilan dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan persalinan normal.
2.      Bagi Institusi Akper Serulingmas Cilacap
Sebagai referensi dan acuan proses asuhan keperawatan pada pasien dengan persalinan normal.
3.      Bagi RSUD Banyumas
Sebagai referensi tambahan mengenai proses asuhan keperawatan pada pasien dengan persalinan normal.
D.     SISTEMATIKA PENULISAN
Dalam asuhan keperawatan pada Ny. D dengan Intra Natal Care di Ruang Bersalin (VK) RSUD Banyumas.
1.      BAB I             : Pendahuluan yang meliputi latar belakang, tujuan penulisan, manfaat penulisan, sistematika penulisan.
2.      BAB II                        : Tinjauan teori yang meliputi definisi, etiologi, patofisiologi, pathway, tanda dan gejala, pemeriksaan penunjang, pengkajian, diagnose keperawatan, intervensi.
3.      BAB III          : Tinjauan kasus yang meliputi pengkajian, proses persalinan.
4.      BAB IV          : Pembahasan yang meliputi pengkajian, dan proses persalinan
5.      BAB V            : Penutup yang meliputi kesimpulan dan saran
6.      DAFTAR PUSTAKA
7.      LAMPIRAN



BAB II
TINJAUAN TEORI

A.     PENGERTIAN
Persalinan adalah suatu proses yang dialami, peristiwa normal, namun apabila tidak dikelola dengan tepat dapat berubah menjadi abnormal (Mufdillah & Hidayat, 2008).
Persalinan adalah suatu proses terjadinya pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu (Mitayani, 2009).
            Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Prawirohardjo, 2009).

B.     ETIOLOGI
Penyebab persalinan belum pasti diketahui,namun beberapa teori menghubungkan dengan faktor hormonal,struktur rahim,sirkulasi rahim,pengaruh tekanan pada saraf dan nutrisi (Hafifah, 2011)
1.      Teori penurunan hormone
1-2 minggu sebelum partus mulai, terjadi penurunan hormone progesterone dan estrogen. Fungsi progesterone sebagai penenang otot –otot polos rahim dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his bila progesterone turun.
2.      Teori placenta menjadi tua
Turunnya kadar hormone estrogen dan progesterone menyebabkan kekejangan pembuluh darah yang menimbulkan kontraksi rahim.
3.      Teori distensi rahim
Rahim yang menjadi besar dan merenggang menyebabkan iskemik otot-otot rahim sehingga mengganggu sirkulasi utero-plasenta.
4.      Teori iritasi mekanik
Di belakang servik terlihat ganglion servikale(fleksus franterrhauss). Bila ganglion ini digeser dan di tekan misalnya oleh kepala janin akan timbul kontraksi uterus
5.      Induksi partus
Dapat pula ditimbulkan dengan jalan gagang laminaria yang dimasukan dalam kanalis servikalis dengan tujuan merangsang pleksus frankenhauser, amniotomi pemecahan ketuban), oksitosin drip yaitu pemberian oksitosin menurut tetesan perinfus

C.     PATOFISIOLOGI
Partus dibagi menjadi 4 kala.Pada kala I serviks membuka sampai 10 cm. Kala I dinamakan kala pembukaan. Kala II disebut kala pengeluaran karena berkat kekuatan his dan berkat kekuatan mengejan janin dapat dilahirkan. Kala III adalah kala pengeluaran plasenta. Kala IV dimulai dari lahirnya plasenta sampai 1 jam setelahplasenta lahir
Proses persalinan terdiri dari 4 kala, yaitu:
1.    Kala I (kala pembukaan)
Inpartu ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah (bloody show), karena serviks mulai membuka (dilatasi) dan mendatar (effacement).
Kala pembukaan dibagi menjadi 2 fase, yaitu:
a.       Fase laten  : dimana pembukaan serviks berlangsung lambat, smapai pembukaan 3 cm berlangsung 7-8 jam.
b.       Fase aktif  : berlangsung selama 6 jam dan dibagi atas 3 subfase:
1)      Periode akselerasi : berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 4 cm.
2)      Periode dilatasi maksimal (steady): selama 2 jampembukaan berlangsung cepat menjadi 9 cm.
3)      Periode deselerasi : berlangsung lambat, dalam waktu 2 jam pembukaan menjadi 10 cm atau lengkap.
2.    Kala II (kala pengeluaran janin)
Pada kala pengeluaran janin, his terkoordinir, kuat, cepat dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala janin telah turun masuk ruang panggul sehingga terjadilan tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara reflektores menimbulkan rasa mengedan, kare atekana pada rectum, ibu mersa seperti mau buang air besar, dengan tanda anus terbuka. Pada waktu his, kepala janin yang mulai kelihatan, vulva membuka dan perineum meregang. Dengan his mengedan yang terpimpin, akan lahirlah kepala, diikuti oleh seluruh badan janin. Kala II pada primi 1 dan pada multi 1 jam.
3.     Kala III (kala pengeluaran uri)
Setelah bayi lahir, kontraksi rahim istirahat sebentar. Uterus terba keras dengan fundus uteri setinggi pusat, dan berisi plasenta yang menjadi tebal 2x sebelumnya. Beberapa saat kemudian timbul his pelepasan dan pengeluaran uri. Dalam waktu 5-10 menit seluruuh plasenta terlepas. Terdorong ke dalam vagina dan akan lahir spontan dengan sedikit dorongan dari atas simfisis atau fundus uteri, seluruh proses biasanya berlangsung 15-30 menit setelah bayi lahir. Pengeluara plasenta biasanya disertai dengan darah kira-kira 100-200 cc.
4.    Kala IV (kala pengawasan)
Adalah pengawasan selama 1 jam setelah bayi dan uri lahir untuk mengamati keadaan ibu terutama terhadap bahaya perdarahan post partum (Estiwidani, 2008)


D.    PATHAWAY



Kehamilan 36-40 minggu








Penurunan progesterone dan esterogen






Krisis situasional

Kontraksi pada uterus

Tekanan hidrostatis air ketuban dan tekanan intra uterus
ansietas





Serviks mendatar dan membuka

Resiko infeksi maternal





Perubahan pada vena inferior

Kontraksi kuat dan cepat

Iskemia korpus uteri


Penurunan aliran balik ke jantung

Pembukaan lengkap

Saraf nyeri ofeien serviks dan uterus masuk melalui spinalis




Curah jantung menurun

Konstruksi

Nyeri akut

Kala III


Energy berkurang


Kontraksi uterus setelah plasenta lahir tidak adekuat
kelelahan

Tekanan fundus uteri akibat his





Resiko perdarahan
Penurunan curah jantung

Pelepasan plasenta





Resiko kekurangan volume cairan


E.     TANDA DAN GEJALA
Menjelang minggu ke – 36 pada primigravida terjadi penurunan fundus uteri karena kepala bayi sudah masuk pintu atas panggul yang disebabkan :
1.      Kontraksi Braxton hicks
2.      Ketegangan dinding perut
3.      Ketegangan ligamentum rotandum
4.      Gaya berat janin dimana kepala kearah bawah
Masuknya kepala bayi kepintu atas panggul dirasakan ibu hamil :
1.      Terasa ringan dibagian atas, rasa sesaknya berkurang
2.      Dibagian bawah terasa sesak
3.      Terjadi kesulitan saat berjalan
4.      Sering miksi ( beser kencing )
Pada saat hamil muda sering terjadi kontraksi Braxton hicks dikemukakan sebagai keluhan karena dirasakan sakit dan mengganggu. Hal ini terjadi karena perubahan keseimbangan estrogen,progesterone, dan memberikan kesempatan rangsangan oksitosin. Dengan makin tua hamil, pengeluaran estrogen dan progesterone makin berkurang sehingga oksitosin dapat menimbulkan kontraksi yang lebih seringb sebagai his palsu. Sifat his permulaan ( palsu ) :
1.      Rasa nyeri ringan di bagian bawah
2.      Datangnya tidak teratur
3.      Tidak ada perubahan pada serviks atau pembawa tanda
4.      Durasinya pendek
5.      Tidak bertambah bila beraktifitas
Proses persalinan dimulai bila ada tanda-tanda:
1.      Terjadinya His persalinan , His persalinan mempunyai sifat :
a.       Pinggang terasa sakit yang menjalar ke bagian depan
b.      Sifatnya teratur,interval makin  pendek, dan kekuatannya makin besar
c.       Mempunyai pengaruh terhadap perubahan serviks
d.      Makin beraktifitas ( jalan ) kekuatan makin bertambah
2.      Pengeluaran Lendir dan darah ( pembawa tanda ), Dengan his persalinan terjadi perubahan pada serviks yang menimbulkan :
a.       Pendataran dan pembukaan
b.      Pembukaan menyebabkan lender yang terdapat pada kanalis servikalis lepas
c.       Terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh darah pecah
3.      Pengeluaran Cairan
Pada beberapa kasus terjadi ketuban pecah yang menimbulkan pengeluaran cairan . Sebagian ketuban baru pecah menjelang pembukaan lengkap. Dengan pecahnya ketuban diharapkan persalinan berlangsung dalam waktu 24 jam. (Hafifah, 2011)

F.      PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.       Pemeriksaan USG (Ultrasonografi)
Pemeriksaan USG adalah pemerisaan janin menggunakan frekuensi gelombang suara tinggi yang dipantulkan ke tubuh untuk mengetahui gambaran rahim yang disebut sonogram.
2.      Pemeriksaan Laboratorium adalah pemeriksaan untuk mendapat informasi tentang kesehatan pasien.

G.    PENGKAJIAN
1.      Kala I
a.       Riwayat ANC
b.      Status fisik dan enpsi ibu
c.       Dilatasi serviks
d.      Membrane amnion
e.       Pola kontraksi pemeriksaan fisik
f.       Pemeriksaan laboratorium
g.      Respon klien dan keluarga terhadap persalian
2.       Kala II
a.       Vital sign
b.      Bladder
c.       Urine
d.      Hidrasi
e.       Keadaan umum
f.       Tenaga ibu mengejan
g.      Kebutuhan akan analgentik atau anestesi
h.      Integritas perineum
Penilaian kemajuan kala II meliputi:
a.       Keadaan kontraksi uterus
b.      Lamnya persalinan kala II
c.       Penurunan bagian presentasi
d.      Kemajuan dari mekanisme persalinan
3.        Kala III
a.       Keadaan kontrasi uterus
b.      Lamanya pengeluaran plasenta
4.      Kala IV
a.       Pengakajian pada jam pertama
1)      Fundus uteri: kontraksi dan tinggi fundus
2)      Pendarahan pervagina: Jumlah, Warna, dan konsistensi.
b.      Pemerikasaan laian yang perlu dilakukan adalah:
1)      Vital sign
2)      Perineum
3)      Distensi blandder
4)      Interaksi dengan keluarga

H.    DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      Nyeri akut
2.      Ansietas
3.      Resiko kekurangan volume cairan
4.      Resiko infeksi

I.       INTERVENSI
1.       Nyeri akut
Tujuan:
a.       Mengungkapkan penurunan nyeri
b.      Mampu mengontrol nyeri
c.       Ekspresi wajah
Intervensi:
a.       Kaji nyeri secara komperhensif
b.      Kaji faktor yang meningkatkan nyeri
c.       Posisikan pasien senaman mungkin
d.      Ajarkan teknik nafas dalam
e.       kontrol lingkungan
f.       beri obat analgetik
2.      Ansietas
Tujuan:
a.        Pasien terlihat rileks
b.      Melaporkan ansietas berkurang
Intervensi:
a.       Kaji tingkat kecemasan pasien
b.      Ajarkan teknik nafas dalam
c.       Anjurkan mengungkapkan perasaan
d.      Anjurkan keluarga untuk mendampingi pasien
3.      Resiko infeksi
Tujuan:
a.       Tidak ada tanda-tanda infeksi
b.      Leukosit dalam batas normal
Intervensi:
a.       Lakukan perawatan perineal setiap 4 jam
b.      Lakukan pemeriksaan vagina
c.       Pantau suhu, nadi dan sel darah putih
d.      Gunakan teknik asepsis dalam persiapan perawatan
e.       Berikan antibiotic sesuai indikasi
f.       Berikan kondisi aseptic untuk kelahiran


BAB III
TINJAUAN KASUS

A.    PENGKAJIAN
Dilakukan oleh penulis di Ruang Bersalin VK RSUD Banyumas pada tanggal 13 Marret 2018, pukul 15.10 WIB dengan sumber data dari pasien,  dan rekam medis. Dari penkajian tersebut didapatkan identitas pasien adalah Ny.D, umur 28 tahun, berasal dari suku jawa, Indonesia. Yang beralamat di Pekunden. Pasien beragama islam, pendidikan terakhirnya adalah SMK,berjenis kelamin perempuan, diagnose G2 P1 A0. Penanggung jawab pasien adalah Tn. J. berusia 31 tahun berjenis kelamin laki-laki, pekerjaannya buruh, pendidikan terakhirnya adalah SMP. Tn. J merupakan suami pasien.
Pasien dibawa ke rumah sakit dengan G2 P1 A0, umur kehamilan 41 minggu 2 hari, hari perkiraan lahir  4 maret 2018, hari pertama haid terakhir pada tanggal 28 mei 2018. Pasien pernah mengalami persalinan normal pada tahun 2011. Pasien memiliki berat badan 80 kilogram, dan tinggi 164 centimeter. Berat badan sebelum hamil 67 kilogram, pada kehailan kali ini pasien mengalami kenaikan berat badan 13 kilogram. Pasien memiliki riwayat asma, pasien tidak mengkonsumsi obat-obatan khusus. Pasien juga tidak ada diet khusus. Selama hamil, pasien mengikuti kelas prenatal, pasien mengikutinya selama 3 kali.pasien pernah menggunakan KB suntik 1 bulanan. Pasien mempunyai rencana untuk KB.
Dari pengkajian riwayat persalinan sekarang didapatkan data bahwa pasien melakukan persalinan pada tanggal 13 maret 2018 jam 15.40 WIB.  Keadaan kontraksi/HIS yaitu 3-5 kali / 10 menit lamanya kontraksi 30 detik. Frekuensi detak jantung janin 140x/ menit.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan data pada kepala bentuknya mesochepal, bersih, tidak ada benjolan, rambut acak-acakan, kulit kepala lembab, konjungtiva ananemis, bentuk dada simetris, payudara bulat, puting susu menonjol, asi sedikit keluar. Pada abdomen terlihat ada garis-garis di perut. Pemeriksaan Leopold I yaitu di perut bagian atas teraba lunak seperti bokong, Leopold II yaitu di perut sebelah kanan teraba bagian kecil-kecil seperti tangan dan kaki. Di perut sebelah kiri teraba keras dan datar seperti papan ini menunjukkan bagian punggung bayi. Pada Leopold III yaitu pada perut bagian bawah teraba seperti kepala dan sudah tidak bisa digoyangkan lagi. Pada Leopold IV yaitu kedua jari tangan pemeriksa tidak saling bertemu, intinya kepala bayi sudah masuk PAP. Pada genetalia tidak terpasang DC, tidak ada fistula dan tidak ad avarices. Pada ekstremitas didapatkan data pasien tidak terpasang infuse, terdapat edema pada kaki, sedangkan pada tangan tidak.
Pada pemeriksaan penunjang didapatkan hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 12 maret 2018 jam 16.26 WIB yaitu: hemoglobin: 13.1 /uL (N: 12.0-16.0), hematologi: 38.4 % (N: 36.0-48.0), eritrosit: 4.61 10^6/uL (N:4.06-5.80), leukosit: 13.54 10^3/uL (N: 3.70-10.10), trombosit: 285 10^3/uL (N: 150-450), MCV: 83.2 fL (N: 81.0-96.0), MCH: 28.5 pg (N: 27.0-31.2), MCHC: 34.3 % (N: 31.8-35.4), RDW: 10.7 % (N: 11.5-14.5), neutrofil: 64.7 % (N: 39.30-73.70), limfosit: 26.57 % (N: 18.0-48.30), monosit: 5.416 % (N: 4.400-12.700), eosinofil: 3.344 % (N: 0.600-7.300), basofil: 0.596 % (N: 0.0-1.7), GDS: 67 mg/dL (N:74-140), HBsAg: negative (N: negative), protein urinn: negative (N: <15), golongan darah: O. Pemeriksaan USG hasilnya adalah VU terisi cukup, presentasi kepala, DJJ +, plasenta di fundus, TB> 3600 gram, jenis kelamin perempuan, janin tunggal memanjang, gerak +, AK cukup.
Keadaan umum bayi yang dilahirkan menunjukkan berat badan bayi 3257 gram, panjang badan bayi 48 cm, lingkar kepala 34 cm, lingkar dada 33 cm, lingkar lengan atas 11 cm, lingkar perut 30 cm, jenis kelamin perempuan. Apgar skor pada menit pertama yaitu denyut jantung >100 x/menit, denyut jantung baik, tonus otot sedang, peka rangsang meringis, warna kulit merah jambu ujung biru. Pada menit ke 5  setelah lahir yaitu denyut jantung >100 x/menit, denyut jantung baik, tonus otot sedang, peka rangsang meringis, warna kulit merah jambu. Pada menit ke 10 setelah lahir yaitu denyut jantung >100 x/menit, denyut jantung baik, tonus otot baik, peka rangsang meringis, warna kulit merah jambu.

B.     PROSES PERSALINAN
Pasien melakukan persalinan pada tanggal 13 Maret 2018.
1.      Kala I
Kala I merupakan kala pembukaan, kala 1 di mulai dari pembukaan 1 sampai 10. Kala I pada Ny. D di mulai pada jam 15.30 WIB, dari proses observasi didapatkan data pasien tampak sakit dan ingin menyerah karena rasa sakit yang dialami. Diagnosa yang muncul pada kala I yaitu nyeri akut behubungan dengan proses persalinan. Intervensi nyeri akutyaitu: kaji nyeri secara komperhensif, Posisikan pasien senaman mungkin, Ajarkan teknik nafas dalam, kontrol lingkungan, beri obat analgetik. Tindakan yang dilakukan adalah menganjurkan pasien untuk menarik nafas dalam memonitor Detak Jantung Janin, mempersiapkan alat untuk persalinan, memotivasi pasien agar pasien semangat. Evaluasi kala I yaitu: pasien masih merasakan nyeri,  pasien merasa kencang-kencang, pasien tampak ingin mengejan, pembukaan lengkap 10 cm. Rencana tindak lanjut setelah kala I yaitu: persiapan persalinan, monitor DJJ, pimpin persalinan.
2.      Kala II
Kala II merupakan proses pengeluaran janin. Kala II pada Ny. D dimulai jam 15.40 WIB  dari proses observasi didapatkan data ibu tampak kesakitan dan ingin mengejan. Diagnosa yang muncul pada kala II yaitu nyeri akut behubungan dengan proses persalinan. Intervensi nyeri akutyaitu: kaji nyeri secara komperhensif, Posisikan pasien senaman mungkin, Ajarkan teknik nafas dalam, kontrol lingkungan, beri obat analgetik.  Tindakan yang dilakukan adalah menganjurkan ibu untuk tenang dan mengatur nafas, menganjurkan pasien untuk mengejan dengan kuat, memonitor DJJ. Evaluasi pada kala II yaitu: pasien sudah melahirkan bayi,  pasien merasa lelah, pasien tampak kesakitan.
Setelah bayi lahir, lalu pada bayi di lakukan pengkajian, pemberian Vit. K dan imunisasi Hepatitis. Pengkajian yang dilakukan meliputi pengkajian jalan nafas, pengkajian APGAR Skor, pengkajian antropometri. Pada pengkajian jalan nafas, tampak jalan nafas pada bayi tersumbat oleh cairan, sehingga dilakukan suction pada bayi Ny. D, suction dilakukan 3  kali dan selama 10 detik. Pada pengkajian APGAR skor didapatkan data: Apgar skor pada menit pertama yaitu denyut jantung >100 x/menit, denyut jantung baik, tonus otot sedang, peka rangsang meringis, warna kulit merah jambu ujung biru. Pada menit ke 5  setelah lahir yaitu denyut jantung >100 x/menit, denyut jantung baik, tonus otot sedang, peka rangsang meringis, warna kulit merah jambu. Pada menit ke 10 setelah lahir yaitu denyut jantung >100 x/menit, denyut jantung baik, tonus otot baik, peka rangsang meringis, warna kulit merah jambu.  Pada pengkajian Antropometri didapatkan data: berat badan bayi 3257 gram, panjang badan bayi 48 cm, lingkar kepala 34 cm, lingkar dada 33 cm, lingkar lengan atas 11 cm, lingkar perut 30 cm.
3.      Kala III
Kala III merupakan proses pengeluaran plasenta.  Kala III Ny. D dimulai jam 15.55 WIB. dari proses observasi didapatkan data ibu mengeluarkan plasenta disertai pengeluaran darah > 50 cc. ibu tampal lelah. Tindakan yang dilakukan adalah injeksi oxytocin 2 ampul, menghentikan perdarahan, memonitor perdarahan , pengeluaran plasenta. Evaluasi pada kala III yaitu plasenta lahir setelah 15 menit bayi lahir.
4.      Kala IV
Kala IV merupakan kala observasi setelah pengeluaran bayi dan plasenta. Kala IV pada Ny. D dimulai pada jam 16.05 WIB. . dari proses observasi didapatkan data pasien mengelluh nyeri di bagian vagina, TD: 95/54 mmHg, N: 81 x/menit, S: 36,7°C, RR: 21 x/menit. Tindakan yang dilakukan adalah memonitor tanda-tanda vital, memberikan asam mafenamat, mengobservasi reaksi non verbal. Evaluasi pada kala IV yaitu: darah yang keluar dari vagina sekitar  50 cc, pasien masih merasakan nyeri pasca melahirkan.s




BAB IV
PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis akan membahas tentang pelaksanaan Asuhan Keperawatan pada Ny. D dengan Persalinan Normal di Ruang Bersalin VK RSUD Banyumas. Pembahasan ini, penulis mencoba untuk mengkaitkan antara referensi yang didapat tentang pasien dengan kondisi pasien.
A.    PENGKAJIAN
Pengkajian adalah salah satu dari komponen proses keperawatan yang merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh perawat dalam menggali permasalahan pasien, meliputi usaha pengumpulan data dan membuktikan data tentang status kesehatan seorang pasien. Keahlian dalam melakukan observasi, komunikasi, wawancara, dan pemeriksaan fisik sangat penting untuk mewujudkan fase proses keperawatan (Muttaqin,2009).
Penulis dalam mendapatkan data dari pasien menggunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan studi pustaka. Pada saat pengkahian penulis sedikit menemukan kesulitan karena pasien saat dikaji pasien mengalami nyeri yang berat, namun pada akhirnya penulis mampu menggali data tentang pasien.
Pengkajian dilakukan oleh penulis di Ruang Bersalin VK RSUD Banyumas pada tanggal 13 Marret 2018, pukul 15.10 WIB Dari penkajian tersebut didapatkan identitas pasien adalah Ny.D, umur 28 tahun, berasal dari suku jawa, Indonesia. Yang beralamat di Pekunden. Pasien beragama islam, pendidikan terakhirnya adalah SMK,berjenis kelamin perempuan, diagnose G2 P1 A0. Pada persalinan sebelumnya pasien melahirkan spontan pada tahun 2011. Pada pemeriksaan Leopold didapatkan data Pemeriksaan Leopold I yaitu di perut bagian atas teraba lunak seperti bokong, Leopold II yaitu di perut sebelah kanan teraba bagian kecil-kecil seperti tangan dan kaki. Di perut sebelah kiri teraba keras dan datar seperti papan ini menunjukkan bagian punggung bayi. Pada Leopold III yaitu pada perut bagian bawah teraba seperti kepala dan sudah tidak bisa digoyangkan lagi. Pada Leopold IV yaitu kedua jari tangan pemeriksa tidak saling bertemu, intinya kepala bayi sudah masuk PAP.

B.     PROSES PERSALINAN
Proses persalinan dibagi menjadi 4 kala, yaitu kala I pembukaan jalan lahir, kala II proses pengeluaran bayi, kala III proses pengeluaran plasenta, kala IV observasi setelah pengeluaran bayi dan plasenta.
Pada kasus Ny. D, kala I pasien mengeluh nyeri dan ingin menyerah karena rasa sakit yang di alaminya, walaupun begitu Ny. D terus dimotivasi agar mampu melewati kala I. dan akhirnya Ny.D mampu melewati kala I atau kala pembukaan. pada kala II sering disebut melahirkan bayi, kala II pada Ny.D tampak Ny. D ingin mengejan, penulis menganjurkan kepada Ny. D untuk mengejan dengan kuat dan sambil mengatur nafas. Dan bayi Ny. D lahir. Setelah itu bayi dilakukan penilaian APGAR Skor, pada menit pertama dan  5 menit awal, penulis membatu melakukan suction kepada bayi agar jalan nafas bebas tidak ada sumbatan. setelah itu bayi  dilakukan  pengukuran antropometri, ini dilakukan sebagai angka pembanding untuk menentukan pertumbuhan dan perkembangan bayi Ny. D. setelah itu bayi di bersihkan, lalu di pakaikan baju bayi. Disamping itu, Ny. D masuk  pada kala III atau melahirkan plasenta, pada kala III Ny. D di injeksi oxcitocin untuk merangsang plasenta untuk keluar, Ny diinjeksi oxcitocin2 ampul, hal ini dikarenakan pada injeksi oxcitocin yang petama setelah di observasi selama 15 menit, Ny. D belum ada rangsangan untuk melahirkan plasenta, lalu dilakukan injeksi oxcitocin yang ke dua dan akhirnya plasenta keluar, vagina Ny. D mengalami rupture karena proses persalinan, dan mengeluarkan darah > 50 cc. pada saat itu Ny. D tampak lelah. Pada kala IV Ny. D mengeluh nyeri di vaginanya dan diberikan asam mafenamat. Penulis melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital, dan memonitor perdarahan.


BAB V
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada Ny. D di Ruang Bersalin VK RSUD Banyumas, penulis mendapatkan kesimpulan, yaitu:
Didapatkan identitas pasien adalah Ny.D, umur 28 tahun, berasal dari suku jawa, Indonesia. Yang beralamat di Pekunden. Pasien beragama islam, pendidikan terakhirnya adalah SMK,berjenis kelamin perempuan, diagnose G2 P1 A0. Pasien dibawa ke rumah sakit dengan G2 P1 A0, umur kehamilan 41 minggu 2 hari. Pasien pernah mengalami persalinan normal pada tahun 2011.
Pada saat proses persalinan pasien hampir menyerah, namun setelah diberi motivasi akhirnya pasien mampu melahirkan bayi dan plasenta.

B.     SARAN
Penulis akan mengungkapkan beberapa masukan yang diharapkan membantu meningkatkan mutu kependidikan dan asuhan keperawatan yang diantaranya:
1.      Bagi Penulis
Lebih termotivasi untuk mencari informasi atau menambah pengetahuan dan wawasan sehingga dapat mencegah atau menangani kasus aktivitas dan latihan.
Selalu berhati-hati dalam melaksanakan tugas karena masih banyak yang belum kita ketahui dan kita masih dalam proses belajar .Ketika menemui kesulitan ketika melakukan tindakan hendaknya kita menghubungi perawat ruangan dan meminta bantuan dan bimbingan serta arahan. Dan yang paling utama janagan pernah malu dan sungkan untuk bertanya jika menemui hal yang baru dan belum kita ketahui.
2.      Bagi Institusi Akper Serulingmas Cilacap
Lebih ditingkatkan pembelajaran pada mahasiswa Akper Serulingmas Cilacap tentang pembelajaran praktek sesuai dengan teori.
Memperbanyak literatur panduan untuk praktek , karena masih ada beberapa tindakan yang belum diajarkan di kampus namun ditemukan ketika praktek.
3.      Bagi RSUD Banyumas
Selalu berikan bimbingan kepada kami mahasiswa kesehatan yang praktik di Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas dalam memberikan pelayanan kepada pasien dan jika kami melakukan kesalahan mohon agar kami ditegur dan diberi arahan bagaimana yang seharusnya.




DAFTAR PUSTAKA

Esti Widari, DKK. 2008. Konsep Kebidanan. Yogyakarta: Fitranaga

Mitayani. 2009. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakatra: EGC

Prawiroharjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka

Rohani, Saswita, Reni. Marisah (2011). Asuhan Kebidanan pada Masa Persalinan. Jakarta: Salemba Medika.

WHO. 2008. Maternal Mortality: World Health Organization

No comments:

Post a Comment