Monday 2 April 2018

SATUAN ACARA BERMAIN PADA BAYI (Ci Luk Ba dan Icik-Icik)


SATUAN ACARA BERMAIN PADA BAYI

A.    Nama Kegiatan: Bermain pada anak: Ci Luk Ba an Icik-Icik pada bayi

B.     Latar Belakang Masalah:
Bermain merupakan kegiatan yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik, sosial, emosi, intelektual, dan spiritual anak. Dengan bermain anak dapat  mengenal lingkungan, berinteraksi serta mengembangkan emosi dan imajinasi dengan baik.
Bermain adalah kegiatan untuk bersenang-senang yang terjadi secara alamiah. Anak tidak merasa terpaksa untuk bermain, tetapi mereka akan memperoleh kesenangan, kenikmatan, informasi, pengetahuan, imajinasi dan motivasi bersosialisasi.
Bermain pada bayi sangat perlu dilakukan karena dapat mempengaruhi perkembangan anak. Dengan bermain, dapat membantu perkembangan sensorik dan motorik yang dimiliki oleh anak. Selain itu juga dapat membantu perkembangan kognitif anak.

C.     Tujuan Kegiatan
1.      Untuk mengekspresikan perasaan dan keinginan bayi.
2.      Memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan bayi.
3.      Melatih respons bayi.
4.      Mengurangi efek hospitalisasi pada bayi.

D.    Jenis Kegiatan/Permainan: Ci Luk Ba dan icik-icik

E.     Sasaran: Bayi usia 4-6 bulan

F.      Waktu Pelaksanaan:
Hari/Tanggal: Minggu, 19 maret 2017
Pukul: 09.45-10.00

G.    Media Permainan:
1.      Tangan
2.      Icik-icik berpegangan
H.    Pengorganisasian:
Leader: Annang Dwi S Z
Fasilitator: Muhklisman

I.       Rencana Kegiatan
Waktu& Acara
Kegiatan
Keterangan
Pembukaan (5 menit)
1.      Pembukaan
2.      Perkenalan
3.      menjelaskan tujuan pelaksanaan
Leader
Pelaksanaan (sesuai kebutuhan)
1.      bermain Ci Luk Ba dengan bayi
2.      bermain icik-icik
Leader
Fasilitator
Evaluasi (5 menit)
1.      Mengakhiri permainan
2.      Penutupan
Leader
Fasilitator

J.       Dasar Teori Permainan dan Kegiatan Bermain  (dilampirkan)

K.    Evaluasi
1.       Bayi mampu merespon pergerakan
2.         Bayi mampu merespon pendengaran

L.     Daftar Pustaka
Bobak.2005.Buku Ajar Keperawatan Maternitas.Jakarta:EGC

LAMPIRAN

A.      Latar Belakang Masalah
Bermain merupakan kegiatan yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik, sosial, emosi, intelektual, dan spiritual anak. Dengan bermain anak dapat  mengenal lingkungan, berinteraksi serta mengembangkan emosi dan imajinasi dengan baik.
Bermain adalah kegiatan untuk bersenang-senang yang terjadi secara alamiah. Anak tidak merasa terpaksa untuk bermain, tetapi mereka akan memperoleh kesenangan, kenikmatan, informasi, pengetahuan, imajinasi dan motivasi bersosialisasi.
Bermain sebagai tugas perkembangan anak untuk melatih motorik kasar, motorik halus, dan bahasa.

B.     Pengertian Bermain
Bermain merupakan suatu aktivitas dimana anak dapat melakukan atau mempraktikkan ketrampilan, memberikan ekspresi terhadap pemikiran, menjadi kreatif, mempersiapkan diri untuk berperan dan berprilaku dewasa (Azis Halimul Hidayat, 2005).
Bermain juga menjadi media terapi yang baik bagi anak-anak bermasalah selain berguna untuk mengembangkan potensi anak. Menurut Nasution (cit Martin, 2008), bermain adalah pekerjaan atau aktivitas anak yang sangat penting. Melalui bermain akan semakin mengembangkan kemampuan dan keterampilan motorik anak, kemampuan kognitifnya, melalui kontak dengan dunia nyata, menjadi eksis di lingkungannya, menjadi percaya diri, dan masih banyak lagi manfaat lainnya (Martin, 2008).

C.    Fungsi Bermain
a.    Membantu Perkembangan Sensorik dan Motorik
Fungsi bermain pada anak ini adalah dapat dilakukan dengan melakukan rangsangan pada sensorik dan motorik melalui rangsangan ini aktifitas anak dapat mengeksplorasikan alam sekitarnya sebagai contoh bayi dapat dilakukan rangsangan  taktil,audio dan visual melalui rangsangan ini perkembangan sensorik dan motorik akan meningkat. Hal tersebut dapat dicontohkan sejak lahir anak yang telah dikenalkan atau dirangsang visualnya maka anak di kemudian hari kemampuan visualnya akan lebih menonjol seperti lebih cepat mengenal sesuatu yang baru dilihatnya. Demikian juga pendengaran, apabila sejak bayi dikenalkan atau dirangsang melalui suara-suara maka daya pendengaran di kemudian hari anak lebih cepat berkembang di bandingkan tidak ada stimulasi sejak dini.
b.    Membantu Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif dapat dirangsang melalui permainan. Hal ini dapat terlihat pada saat anak bermain, maka anak akan mencoba melakukan komunikasi dengan bahasa anak, mampu memahami obyek permainan seperti dunia tempat tinggal, mampu membedakan khayalan dan kenyataan, mampu belajar warna, memahami bentuk ukuran dan berbagai manfaat benda yang digunakan dalam permainan,sehingga fungsi bermain pada model demikian akan meningkatkan perkembangan kognitif selanjutnya.
c.    Meningkatkan Sosialisasi Anak
Proses sosialisasi dapat terjadi melalui permainan, sebagai contoh dimana pada usia bayi anak akan merasakan kesenangan terhadap kehadiran orang lain dan merasakan ada teman yang dunianya sama, pada usia toddler anak sudah mencoba bermain dengan sesamanya dan ini sudah mulai proses sosialisasi satu dengan yang lain, kemudian bermain peran seperti bermain-main berpura-pura menjadi seorang guru, jadi seorang anak, menjadi seorang bapak, menjadi seorang ibu dan lain-lain, kemudian pada usia prasekolah sudah mulai menyadari akan keberadaan teman sebaya sehingga harapan anak mampu melakukan sosialisasi dengan teman dan orang
d.   Meningkatkan Kreatifitas
Bermain juga dapat berfungsi dalam peningkatan kreatifitas, dimana anak mulai belajar menciptakan sesuatu dari permainan yang ada dan mampu memodifikasi objek yang akan digunakan dalam permainan sehingga anak akan lebih kreatif melalui model permainan ini, seperti bermain bongkar pasang mobil-mobilan.
e.    Meningkatkan Kesadaran Diri
Bermain pada anak akan memberikan kemampuan pada anak untuk ekplorasi tubuh dan merasakan dirinya sadar dengan orang lain yang merupakan bagian dari individu yang saling berhubungan, anak mau belajar mengatur perilaku, membandingkan dengan perilaku orang lain.
f.     Mempunyai Nilai Terapeutik
Bermain dapat menjadikan diri anak lebih senang dan nyaman sehingga adanya stres dan ketegangan dapat dihindarkan, mengingat bermain dapat menghibur diri anak terhadap dunianya.
g.    Mempunyai Nilai Moral Pada Anak
Bermain juga dapat memberikan nilai moral tersendiri kepada anak, hal ini dapat dijumpai anak sudah mampu belajar benar atau salah dari budaya di rumah, di sekolah dan ketika berinteraksi dengan temannya, dan juga ada beberapa permainan yang memiliki aturan-aturan yang harus dilakukan tidak boleh dilanggar.

D.    Manfaat Bermain
Manfaat yang didapat dari bermain, antara lain:
1.    Membuang ekstra energi.
2.    Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang, otot dan  organ-organ.
3.    Aktivitas yang dilakukan dapat merangsang nafsu makan anak.
4.    Anak belajar mengontrol diri.
5.    Berkembanghnya berbagai ketrampilan yang akan berguna sepanjang hidupnya.
6.    Meningkatnya daya kreativitas.
7.    Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang ada disekitar anak.
8.    Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati dan kedukaan.
9.    Kesempatan untuk bergaul dengan anak lainnya.
10.  Kesempatan untuk mengikuti aturan-aturan.
11.  Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya.


E.     Klasifikasi Kebutuhan Bermain
a.    Berdasarkan isi permainan
Social affective play
Inti permainan ini adalah adanya hubungan interpersonal yang menyenangkan antara anak dan orang lain. Misalnya, bayi akan mendapatkan kesenagan dan kepuasan dari hubungan yang menyenangkan dengan orang tuanya dan/atau orang lain.permainan yang biasa dilakukan adalah “ciluk ba” berbicara sambil tersenyum/tertawa, atau sekedar memberikan tangan pada bayi dan menggenggamnya tetapi dengan diiringi berbicara sambil tersenyum dan tertawa.
b.    Berdasarkan karakter sosial
Onlooker play
Pada jenis permainan ini anak hanya mengamati temannya yang sedang bermain, tanpa ada inisiatif untuk ikut berpartisipasi dalam permainan, jadi, anak tersebut bersifat pasif, tetapi ada proses pengamatan terhadap permainan yang sedang dilakukan temanya.
c.    Berdasarkan kelompok usia anak
1) Bayi usia 0-3 bulan
Seperti yang disinggung pada uraian sebelumnya karakteristik khas permainan bagi usia bayi adalah adanya interaksi social yang menyenangkan antara bayi dan orang tua dan atau orang dewasa sekitarnya. Selain itu, perasaan senang juga menjadi ciri khas dan permainan untuk bayi usia ini.
Alat permainan yang biasa digunakan misalnya mainan gantung yang berwarna terang dan bunyi music yang menarik.
2)      Bayi usia 4-6 bulan
Untuk menstimulasi penglihatan dapat dilakukan permainan seperti mengajak bayi menonton TV, member mainan yang mudah dipeganggnya dan berwarna terang, serta dapat pula dengan cara memberi cermin dan meletakkan bayi di depannya sehingga memungkinkan bayi dapat melihat bayangan di cermin.Stimulasi pendengaran dapat dilakukan dengan cara selalu membiasakan memanggil namaya. Untuk stimulasi taktil berikan mainan yang dapat digenggamnya lembut dan lentur, atau pada saat memandikan biar bayi bermain air di dalam bak mandi.
3)      Bayi usia 7-9 bulan
Untuk stimulasi penglihatan dapat dilakukan dengan memberikan mainan yang berwarna terang atau berikan kepadanya kertas dan alat tulis biarkan ia mencoret-coret sesuai keinginannya.
F.     Contoh Permainan Sederhana Yang Bisa Dilakukan Untuk Bayi :
1)      Panggil namanya dari sisi kiri dan kanan dengan lembut. 
Berbagai macam respon yang anda dapat, ada yang melirik ada yang berusaha menoleh, ada yang tersenyum manis. Permainan ini berguna untuk melatih daya dengar mereka dan menstimulus otak mereka.
2)      Menyanyi dengan suara lembut. 
Tidak usah malu bila anda tidak dapat menyanyi dengan bagus atau suara anda sumbang, bagi seorang bayi suara musik yang didengar merupakan satu sentuhan emosi, sentuhan kasih sayang yang ia dapatkan dari orangtua.
3)      Menggendong, mengajaknya jalan dan membelai. 
Dalam gendongan anda seorang bayi akan merasakan rasa aman dan dengan belaian lembut kebutuhan emosinya akan kasih sayang sedang anda berikan saat ini.
4)      Ci luk ba atau permainan sembunyikan wajah dan tampakkan wajah anda dengan tangan. Permainan ini akan memberikan pengertian bagi bayi anda, kalau ia tidak bisa melihat sebuah benda bila tertutup sesuatu. Selain menutup wajah dengan tangan, cobalah dengan sapu tangan dan biarkan si kecil yang membukanya.
5)      Permainan lidah. “Mana lidahnya” terus julurkan lidah anda, maka si kecil akan mengikuti anda. Permainan ini menstimulus daya tangkap, pengelihatan dan respon si kecil.
Perkembangan otak bayi bisa dibantu dengan alat-alat bermain, bisa dikatakan sebagai media untuk merangsang otak kanan dan kiri. Kita dapat memilih permainan bayi yang dapat merangsang perkembangan otak bayi sesuai dengan perkembangan anak pada usia 6 bulan.
Mainan untuk bayi usia 6 bulan yang sangat popular yaitu mainan untuk mencari, mendengarkan, melihat, mengisap jari, dan menirukan.
Adapun mainan untuk bayi usia 6 bulan dengan memilih permainan yang mendidik yang dapat membantu perkembangan otak bayi diantaranya:
1)      Pilih permainan yang berwarna-warni
Permainan ini dapat mengembangkan keterampilan visual bayi anda. Disaat ini mereka senang melihat benda-benda yang berwarna-warni degan bentuk yang beraneka ragam
2)      Mengajak ngobrol
Banyak kata yang didengar bayi dapat mempengaruhi perkembangan otak bayi dalam mengolah kata.
3)      Merekam suara
Permainan merekam suara bayi dapat mengembangkan kemampuan berbahasa kelak.
4)      Mengajak bercanda dengan gerakan.
Permainanan aktifitas menendang akan membantu bayi mengembangkan kemampuan motoriknya.
5)      Melempar-lempar benda
Latih bayi memindahkan mainan dari satu tangan ke tangan lain, kegiatan ini membantu mengembangkan perkembangan otak bayi , kemampuan motorik halus, dan keterampilan mengkoordinasikan gerakan tangan dan mata.
6)      Bernyanyi dan menari
Permainan ini akan membantu otak bayi berkembang, karena bayi sangat menyukai musik.
7)      Menyembunyikan mainan
Permainan menyembunyikan mainan bayi , membantu menstimulasi rasa ingin tahu, yang sangat penting baginya untuk belajar.
8)      Bawa bayi anda untuk bercermin
Permainan ini akan membantu bayi anda mengenal dirinya dan membantu mengembangkan kemampuan visualnya.
9)      Berikan mainan yang berbunyi, permainan ini untuk merangsang otak bayi.
Permainan merupakan awal dari perkembangan anak, maka sebagai orangtua harus bisa memilih permainan yang mendidik bayi kita supaya dikemudian hari bisa tahu mana yang bermanfaat, dan bisa mengembangkan perkembangan otak bayi dalam masa pertumbuhannya
G.    Ciri alat permainan untuk bayi usia 0-12 bulan
Tujuan :
a.       Melatih reflek - reflek (untuk anak berusia 1 bulan) misalnya menghisap, menggenggam.
b.      Melatih kerjasama mata dengan tangan.
c.       Melatih kerjasama mata dengan telinga.
d.      Melatih mencari objek yang ada tetapi tidak kelihatan.
e.       Melatih mengenal sumber asal suara.
f.       Melatih kepekaan perabaan.
g.      Melatih keterampilan dengan gerakan berulang-ulang.

Alat permainan yang dianjurkan:
a)      Benda-benda yang aman untuk dimasukkan mulut atau dipegang
b)      Alat permainan yang berupa gambar atau bentuk muka
c)      Alat permainan lunak berupa boneka orang atau binatang
d)     Alat permainan yang dapat digoyangkan dan keluar suara
e)      Alat permainan berupa giring-giring

No comments:

Post a Comment