ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. D DENGAN
INTRA NATAL CARE DI RUANG VK
RSUD BANYUMAS
LAPORAN
KASUS
DISUSUN OLEH:
ANNANG DWI SAEFURROHMAN ZEN
15.025
AKADEMI KEPERAWATAN SERULINGMAS CILACAP
MAOS - CILACAP
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Alloh SWT. yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
tentang “ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. D DENGAN INTRA NATAL CARE DI RUANG VK RSUD
BANYUMAS” ini dapat terselesaikan. Dalam penyusunan laporan inI penulis ingin
menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Puji Suwariyah,Ns.,M.Kep. selaku Direktur Akper
Serulingmas Cilacap
2. Armalla R.S. Amd., keb. selaku Pembimbing Lahan
3. Teman-teman
mahasiswa.
Demikian akhir kata penulis, apabila banyak kesalahan dan kekurangan dalam penulisan
dan keterbatasan materi penulis mohon maaf. Semoga Asuhan
Keperawatan ini bermanfaat dan berguna bagi pembaca
pada umumnya serta profesi pada khususnya.
Maos, 25
Maret 2018
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL..................................................................................... i
KATA
PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR
ISI.................................................................................................. iii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
belakang.................................................................................... 1
B. Tujuan
penulisan................................................................................ 1
C. Manfat
penulisan................................................................................ 2
D. Sistematika penulisan......................................................................... 3
BAB
II TINJAUAN TEORI
A.
Pengertian........................................................................................... 4
B. Etiologi............................................................................................... 4
C. Patofisiologi…................................................................................... 5
D. Pathway…………………………………………………………….. 7
E. Tanda dan gejala................................................................................ 8
F. Pemeriksaan penunjang…………………………………………….. 9
G. Pengkajian………………………………………………………….. 9
H. Diagnosa……………………………………………………………. 10
I. Intervensi …………………………………………………………... 11
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian.......................................................................................... 13
B. Proses persalinan................................................................................ 15
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengkajian.......................................................................................... 18
B. Proses persalinan…………………………………………………… 19
BAB V PENUTUP
A.
Kesimpulan.................................................................................. 21
B.
Saran.............................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Persalinan merupakan proses
yang penting bagi seorang ibu. Dalam proses persalinan tersebut maka secara
alamiah ibu bersalin akan mengeluarkan banyak energi dan mengalami
perubahan-perubahan baik secara fisiologis dan psikologis sehingga dukungan
pada ibu bersalin sangat diperlukan. Asuhan persalinan normal merupakan asuhan
yang bersih dan aman selama persalinan dan setelah bayi lahir. Oleh karena itu
peran petugas kesehatan adalah memantau persalinan untuk mendeteksi adanya
komplikasi dan memberikan kenyamanan saat bersalin (Rohani, Saswita R, Marisah,
2011).
Sebagian besar persalinan
di Indonesia terjadi di desa atau di fasilitas pelayanan kesehatan dasar,
dimana tingkat ketrampilan petugas dan sarana kesehatan sangat terbatas. Oleh
sebab itu hal tersebut menjadi salah satu pemicu penyebab angka kematian ibu di
Indonesia masih cukup tinggi (Rohani, Reni S, Marisah, 2011; h.2).
Menurut World Health
Organization (WHO) pada tahun 2008 menyebutkan Angka Kematian Ibu di Indonesia
240/100.000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan Indonesia, 2010; h.181).
Sedangkan Survey Demografi Kesehatan (SDKI) menyebutkan pada tahun 2009 AKI di
provinsi Jawa Tengah sebesar 117,02/100.000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan
Jawa Tengah, 2009).
B.
TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan
umum
Tujuan umum dari penulisan laporan kasus ini yaitu
menggambarkan proses Asuhan Keperawatan pada Ny. D dengan Intra Natal Care di
Ruang Bersalin (VK) RSUD Banyumas.
2. Tujuan
khusus
Tujuan khusus dari penulisan laporan kasus ini diharapkan
penulis mampu:
a. Melakukan
pengkajian pada Ny. D dengan Intra Natal Care di Ruang Bersalin (VK) RSUD
Banyumas.
b. Merumuskan
diagnosa keperawatan pada Ny. D dengan Intra Natal Care di Ruang Bersalin (VK) RSUD
Banyumas.
c. Merumuskan
rencana tindakan pada Ny. D dengan Intra Natal Care di Ruang Bersalin (VK) RSUD
Banyumas.
d. Melakukan
rencana tindakan keperawatan pada Ny. D dengan Intra Natal Care di Ruang
Bersalin (VK) RSUD Banyumas..
e. Melakukan
evaluasi pada Ny. D dengan Intra Natal Care di Ruang Bersalin (VK) RSUD
Banyumas.
f. Mendokumentasikan
asuhan keperawatan pada Ny. D dengan Intra Natal Care di Ruang Bersalin (VK) RSUD
Banyumas.
C.
MANFAAT PENULISAN
1. Bagi
Penulis
Menambah serta meningkatkan pengetahuan, wawasan dan keterampilan dalam
memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan persalinan normal.
2. Bagi
Institusi Akper Serulingmas Cilacap
Sebagai referensi dan acuan proses asuhan
keperawatan pada pasien dengan persalinan normal.
3. Bagi
RSUD Banyumas
Sebagai referensi tambahan mengenai proses asuhan
keperawatan pada pasien dengan persalinan normal.
D.
SISTEMATIKA PENULISAN
Dalam asuhan
keperawatan pada Ny. D dengan Intra Natal Care di Ruang Bersalin (VK) RSUD
Banyumas.
1.
BAB I : Pendahuluan yang meliputi latar
belakang, tujuan penulisan, manfaat penulisan, sistematika penulisan.
2.
BAB II :
Tinjauan teori yang meliputi definisi, etiologi, patofisiologi, pathway, tanda
dan gejala, pemeriksaan penunjang, pengkajian, diagnose keperawatan,
intervensi.
3.
BAB III :
Tinjauan kasus yang meliputi pengkajian, proses persalinan.
4.
BAB IV :
Pembahasan yang meliputi pengkajian, dan proses persalinan
5.
BAB V :
Penutup yang meliputi kesimpulan dan saran
6. DAFTAR
PUSTAKA
7.
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN TEORI
A.
PENGERTIAN
Persalinan
adalah suatu proses yang dialami, peristiwa normal, namun apabila tidak
dikelola dengan tepat dapat berubah menjadi abnormal (Mufdillah & Hidayat,
2008).
Persalinan
adalah suatu proses terjadinya pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir
cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh
ibu (Mitayani, 2009).
Persalinan normal adalah proses
pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir
spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa
komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Prawirohardjo, 2009).
B. ETIOLOGI
Penyebab
persalinan belum pasti diketahui,namun beberapa teori menghubungkan dengan
faktor hormonal,struktur rahim,sirkulasi rahim,pengaruh tekanan pada saraf dan
nutrisi (Hafifah, 2011)
1.
Teori penurunan hormone
1-2
minggu sebelum partus mulai, terjadi penurunan hormone progesterone dan
estrogen. Fungsi progesterone sebagai penenang otot –otot polos rahim dan akan
menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his bila progesterone
turun.
2.
Teori placenta menjadi tua
Turunnya kadar hormone estrogen dan
progesterone menyebabkan kekejangan pembuluh darah yang menimbulkan kontraksi
rahim.
3.
Teori distensi rahim
Rahim yang menjadi besar dan merenggang
menyebabkan iskemik otot-otot rahim sehingga mengganggu sirkulasi
utero-plasenta.
4.
Teori iritasi mekanik
Di belakang servik terlihat ganglion
servikale(fleksus franterrhauss). Bila ganglion ini digeser dan di tekan
misalnya oleh kepala janin akan timbul kontraksi uterus
5.
Induksi partus
Dapat pula ditimbulkan dengan jalan gagang
laminaria yang dimasukan dalam kanalis servikalis dengan tujuan merangsang
pleksus frankenhauser, amniotomi pemecahan ketuban), oksitosin drip yaitu
pemberian oksitosin menurut tetesan perinfus
C. PATOFISIOLOGI
Partus dibagi menjadi 4 kala.Pada kala I serviks
membuka sampai 10 cm. Kala I dinamakan kala pembukaan. Kala II disebut kala
pengeluaran karena berkat kekuatan his dan berkat kekuatan mengejan janin dapat
dilahirkan. Kala III adalah kala pengeluaran plasenta.
Kala IV dimulai dari lahirnya plasenta sampai 1 jam setelahplasenta lahir
Proses persalinan terdiri
dari 4 kala, yaitu:
1. Kala I (kala pembukaan)
Inpartu ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah (bloody
show), karena serviks mulai membuka (dilatasi) dan mendatar (effacement).
Kala pembukaan dibagi menjadi 2 fase, yaitu:
a.
Fase laten :
dimana pembukaan serviks berlangsung lambat, smapai pembukaan 3 cm
berlangsung 7-8 jam.
b.
Fase
aktif : berlangsung selama 6 jam dan dibagi atas 3 subfase:
1)
Periode akselerasi :
berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 4 cm.
2)
Periode dilatasi maksimal
(steady): selama 2 jampembukaan berlangsung cepat menjadi 9 cm.
3)
Periode deselerasi :
berlangsung lambat, dalam waktu 2 jam pembukaan menjadi 10 cm atau lengkap.
2. Kala
II (kala pengeluaran janin)
Pada kala pengeluaran janin, his
terkoordinir, kuat, cepat dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala
janin telah turun masuk ruang panggul sehingga terjadilan tekanan pada
otot-otot dasar panggul yang secara reflektores menimbulkan rasa mengedan, kare
atekana pada rectum, ibu mersa seperti mau buang air besar, dengan tanda anus
terbuka. Pada
waktu his, kepala janin yang mulai kelihatan, vulva membuka dan perineum
meregang. Dengan his mengedan yang terpimpin, akan lahirlah kepala, diikuti
oleh seluruh badan janin. Kala II pada primi
1 dan pada multi 1 jam.
3. Kala
III (kala pengeluaran uri)
Setelah bayi lahir, kontraksi rahim istirahat sebentar. Uterus
terba keras dengan fundus uteri setinggi pusat, dan berisi plasenta yang
menjadi tebal 2x sebelumnya. Beberapa saat kemudian timbul his pelepasan dan
pengeluaran uri. Dalam waktu 5-10 menit seluruuh plasenta terlepas. Terdorong
ke dalam vagina dan akan lahir spontan dengan sedikit dorongan dari atas
simfisis atau fundus uteri, seluruh proses biasanya berlangsung 15-30 menit
setelah bayi lahir. Pengeluara plasenta
biasanya disertai dengan darah kira-kira 100-200 cc.
4. Kala
IV (kala pengawasan)
Adalah pengawasan selama 1 jam setelah bayi
dan uri lahir untuk mengamati keadaan ibu terutama terhadap bahaya perdarahan post
partum (Estiwidani, 2008)
D.
PATHAWAY
|
|
Kehamilan 36-40 minggu
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Penurunan progesterone dan esterogen
|
|
|
|
|
|
|
|
Krisis situasional
|
|
Kontraksi pada uterus
|
|
Tekanan hidrostatis air ketuban dan
tekanan intra uterus
|
ansietas
|
|
|
|
|
|
|
Serviks mendatar dan membuka
|
|
Resiko infeksi maternal
|
|
|
|
|
|
Perubahan pada vena inferior
|
|
Kontraksi kuat dan cepat
|
|
Iskemia korpus uteri
|
|
|
|
|
|
Penurunan aliran balik ke jantung
|
|
Pembukaan lengkap
|
|
Saraf nyeri ofeien serviks dan uterus
masuk melalui spinalis
|
|
|
|
|
|
Curah jantung menurun
|
|
Konstruksi
|
|
Nyeri akut
|
|
|
Kala III
|
|
|
Energy berkurang
|
|
|
|
Kontraksi uterus setelah plasenta
lahir tidak adekuat
|
kelelahan
|
|
Tekanan fundus uteri akibat his
|
|
|
|
|
|
|
Resiko perdarahan
|
Penurunan curah jantung
|
|
Pelepasan plasenta
|
|
|
|
|
|
|
Resiko kekurangan volume cairan
|
E. TANDA
DAN GEJALA
Menjelang
minggu ke – 36 pada primigravida terjadi penurunan fundus uteri karena kepala
bayi sudah masuk pintu atas panggul yang disebabkan :
1.
Kontraksi Braxton hicks
2.
Ketegangan dinding perut
3.
Ketegangan ligamentum rotandum
4.
Gaya berat janin dimana kepala kearah bawah
Masuknya kepala bayi kepintu atas panggul
dirasakan ibu hamil :
1.
Terasa ringan dibagian atas, rasa sesaknya berkurang
2.
Dibagian bawah terasa sesak
3.
Terjadi kesulitan saat berjalan
4.
Sering miksi ( beser kencing )
Pada saat hamil muda sering terjadi kontraksi
Braxton hicks dikemukakan sebagai keluhan karena dirasakan sakit dan
mengganggu. Hal ini terjadi karena perubahan keseimbangan
estrogen,progesterone, dan memberikan kesempatan rangsangan oksitosin. Dengan
makin tua hamil, pengeluaran estrogen dan progesterone makin berkurang sehingga
oksitosin dapat menimbulkan kontraksi yang lebih seringb sebagai his palsu.
Sifat his permulaan ( palsu ) :
1.
Rasa nyeri ringan di bagian bawah
2.
Datangnya tidak teratur
3.
Tidak ada perubahan pada serviks atau pembawa tanda
4.
Durasinya pendek
5.
Tidak bertambah bila
beraktifitas
Proses
persalinan dimulai bila ada tanda-tanda:
1.
Terjadinya His persalinan , His persalinan mempunyai sifat :
a.
Pinggang terasa sakit yang menjalar ke bagian depan
b.
Sifatnya teratur,interval makin pendek, dan kekuatannya
makin besar
c.
Mempunyai pengaruh terhadap perubahan serviks
d.
Makin beraktifitas ( jalan ) kekuatan makin bertambah
2.
Pengeluaran Lendir dan darah ( pembawa tanda ), Dengan his
persalinan terjadi perubahan pada serviks yang menimbulkan :
a.
Pendataran dan pembukaan
b.
Pembukaan menyebabkan lender yang terdapat pada kanalis servikalis
lepas
c.
Terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh darah pecah
3.
Pengeluaran Cairan
Pada beberapa kasus terjadi ketuban pecah yang menimbulkan
pengeluaran cairan . Sebagian ketuban baru pecah menjelang pembukaan lengkap.
Dengan pecahnya ketuban diharapkan persalinan berlangsung dalam waktu 24 jam. (Hafifah,
2011)
F. PEMERIKSAAN
PENUNJANG
1.
Pemeriksaan USG (Ultrasonografi)
Pemeriksaan USG adalah pemerisaan janin
menggunakan frekuensi gelombang suara tinggi yang dipantulkan ke tubuh untuk
mengetahui gambaran rahim yang disebut sonogram.
2.
Pemeriksaan Laboratorium
adalah pemeriksaan untuk mendapat informasi tentang kesehatan pasien.
G. PENGKAJIAN
1.
Kala I
a.
Riwayat ANC
b.
Status fisik dan enpsi ibu
c.
Dilatasi serviks
d.
Membrane amnion
e.
Pola kontraksi pemeriksaan fisik
f.
Pemeriksaan laboratorium
g.
Respon klien dan keluarga terhadap persalian
2.
Kala II
a.
Vital sign
b.
Bladder
c.
Urine
d.
Hidrasi
e.
Keadaan umum
f.
Tenaga ibu mengejan
g.
Kebutuhan akan analgentik atau anestesi
h.
Integritas perineum
Penilaian kemajuan kala II meliputi:
a.
Keadaan kontraksi uterus
b.
Lamnya persalinan kala II
c.
Penurunan bagian presentasi
d.
Kemajuan dari mekanisme persalinan
3.
Kala III
a.
Keadaan kontrasi uterus
b.
Lamanya pengeluaran plasenta
4.
Kala IV
a.
Pengakajian pada jam pertama
1)
Fundus uteri: kontraksi dan tinggi fundus
2)
Pendarahan pervagina: Jumlah, Warna, dan konsistensi.
b.
Pemerikasaan laian yang perlu dilakukan adalah:
1)
Vital sign
2)
Perineum
3)
Distensi blandder
4)
Interaksi dengan keluarga
H. DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1. Nyeri
akut
2. Ansietas
3. Resiko
kekurangan volume cairan
4. Resiko
infeksi
I. INTERVENSI
1. Nyeri akut
Tujuan:
a. Mengungkapkan
penurunan nyeri
b. Mampu
mengontrol nyeri
c. Ekspresi
wajah
Intervensi:
a. Kaji
nyeri secara komperhensif
b. Kaji
faktor yang meningkatkan nyeri
c. Posisikan
pasien senaman mungkin
d. Ajarkan
teknik nafas dalam
e. kontrol
lingkungan
f. beri
obat analgetik
2. Ansietas
Tujuan:
a. Pasien terlihat rileks
b. Melaporkan
ansietas berkurang
Intervensi:
a. Kaji
tingkat kecemasan pasien
b. Ajarkan
teknik nafas dalam
c. Anjurkan
mengungkapkan perasaan
d. Anjurkan
keluarga untuk mendampingi pasien
3. Resiko
infeksi
Tujuan:
a. Tidak
ada tanda-tanda infeksi
b. Leukosit
dalam batas normal
Intervensi:
a. Lakukan
perawatan perineal setiap 4 jam
b. Lakukan
pemeriksaan vagina
c. Pantau
suhu, nadi dan sel darah putih
d. Gunakan
teknik asepsis dalam persiapan perawatan
e. Berikan
antibiotic sesuai indikasi
f. Berikan
kondisi aseptic untuk kelahiran
BAB
III
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
Dilakukan oleh penulis di Ruang Bersalin VK RSUD
Banyumas pada tanggal 13 Marret 2018, pukul 15.10 WIB dengan sumber data dari
pasien, dan rekam medis. Dari penkajian
tersebut didapatkan identitas pasien adalah Ny.D, umur 28 tahun, berasal dari
suku jawa, Indonesia. Yang beralamat di Pekunden. Pasien beragama islam,
pendidikan terakhirnya adalah SMK,berjenis kelamin perempuan, diagnose G2 P1
A0. Penanggung jawab pasien adalah Tn. J. berusia 31 tahun berjenis kelamin
laki-laki, pekerjaannya buruh, pendidikan terakhirnya adalah SMP. Tn. J
merupakan suami pasien.
Pasien dibawa ke rumah sakit dengan G2 P1 A0, umur
kehamilan 41 minggu 2 hari, hari perkiraan lahir 4 maret 2018, hari pertama haid terakhir pada
tanggal 28 mei 2018. Pasien pernah mengalami persalinan normal pada tahun 2011.
Pasien memiliki berat badan 80 kilogram, dan tinggi 164 centimeter. Berat badan
sebelum hamil 67 kilogram, pada kehailan kali ini pasien mengalami kenaikan
berat badan 13 kilogram. Pasien memiliki riwayat asma, pasien tidak mengkonsumsi
obat-obatan khusus. Pasien juga tidak ada diet khusus. Selama hamil, pasien
mengikuti kelas prenatal, pasien mengikutinya selama 3 kali.pasien pernah
menggunakan KB suntik 1 bulanan. Pasien mempunyai rencana untuk KB.
Dari pengkajian riwayat persalinan sekarang
didapatkan data bahwa pasien melakukan persalinan pada tanggal 13 maret 2018
jam 15.40 WIB. Keadaan kontraksi/HIS
yaitu 3-5 kali / 10 menit lamanya kontraksi 30 detik. Frekuensi detak jantung
janin 140x/ menit.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan data pada kepala
bentuknya mesochepal, bersih, tidak ada benjolan, rambut acak-acakan, kulit
kepala lembab, konjungtiva ananemis, bentuk dada simetris, payudara bulat,
puting susu menonjol, asi sedikit keluar. Pada abdomen terlihat ada garis-garis
di perut. Pemeriksaan Leopold I yaitu di perut bagian atas teraba lunak seperti
bokong, Leopold II yaitu di perut sebelah kanan teraba bagian kecil-kecil
seperti tangan dan kaki. Di perut sebelah kiri teraba keras dan datar seperti
papan ini menunjukkan bagian punggung bayi. Pada Leopold III yaitu pada perut
bagian bawah teraba seperti kepala dan sudah tidak bisa digoyangkan lagi. Pada
Leopold IV yaitu kedua jari tangan pemeriksa tidak saling bertemu, intinya
kepala bayi sudah masuk PAP. Pada genetalia tidak terpasang DC, tidak ada
fistula dan tidak ad avarices. Pada ekstremitas didapatkan data pasien tidak
terpasang infuse, terdapat edema pada kaki, sedangkan pada tangan tidak.
Pada pemeriksaan penunjang didapatkan hasil
pemeriksaan laboratorium tanggal 12 maret 2018 jam 16.26 WIB yaitu: hemoglobin:
13.1 /uL (N: 12.0-16.0), hematologi: 38.4 % (N: 36.0-48.0), eritrosit: 4.61
10^6/uL (N:4.06-5.80), leukosit: 13.54 10^3/uL (N: 3.70-10.10), trombosit: 285
10^3/uL (N: 150-450), MCV: 83.2 fL (N: 81.0-96.0), MCH: 28.5 pg (N: 27.0-31.2),
MCHC: 34.3 % (N: 31.8-35.4), RDW: 10.7 % (N: 11.5-14.5), neutrofil: 64.7 % (N:
39.30-73.70), limfosit: 26.57 % (N: 18.0-48.30), monosit: 5.416 % (N:
4.400-12.700), eosinofil: 3.344 % (N: 0.600-7.300), basofil: 0.596 % (N:
0.0-1.7), GDS: 67 mg/dL (N:74-140), HBsAg: negative (N: negative), protein
urinn: negative (N: <15), golongan darah: O. Pemeriksaan USG hasilnya adalah
VU terisi cukup, presentasi kepala, DJJ +, plasenta di fundus, TB> 3600
gram, jenis kelamin perempuan, janin tunggal memanjang, gerak +, AK cukup.
Keadaan umum bayi yang dilahirkan menunjukkan berat
badan bayi 3257 gram, panjang badan bayi 48 cm, lingkar kepala 34 cm, lingkar
dada 33 cm, lingkar lengan atas 11 cm, lingkar perut 30 cm, jenis kelamin
perempuan. Apgar skor pada menit pertama yaitu denyut jantung >100 x/menit,
denyut jantung baik, tonus otot sedang, peka rangsang meringis, warna kulit
merah jambu ujung biru. Pada menit ke 5
setelah lahir yaitu denyut jantung >100 x/menit, denyut jantung baik,
tonus otot sedang, peka rangsang meringis, warna kulit merah jambu. Pada menit
ke 10 setelah lahir yaitu denyut jantung >100 x/menit, denyut jantung baik,
tonus otot baik, peka rangsang meringis, warna kulit merah jambu.
B. PROSES
PERSALINAN
Pasien
melakukan persalinan pada tanggal 13 Maret 2018.
1. Kala
I
Kala I merupakan kala pembukaan, kala 1 di mulai
dari pembukaan 1 sampai 10. Kala I pada Ny. D di mulai pada jam 15.30 WIB, dari
proses observasi didapatkan data pasien tampak sakit dan ingin menyerah karena
rasa sakit yang dialami. Diagnosa yang muncul pada kala I yaitu nyeri akut
behubungan dengan proses persalinan. Intervensi nyeri akutyaitu: kaji nyeri
secara komperhensif, Posisikan pasien senaman mungkin, Ajarkan teknik nafas
dalam, kontrol lingkungan, beri obat analgetik. Tindakan yang dilakukan adalah
menganjurkan pasien untuk menarik nafas dalam memonitor Detak Jantung Janin,
mempersiapkan alat untuk persalinan, memotivasi pasien agar pasien semangat.
Evaluasi kala I yaitu: pasien masih merasakan nyeri, pasien merasa kencang-kencang, pasien tampak
ingin mengejan, pembukaan lengkap 10 cm. Rencana tindak lanjut setelah kala I
yaitu: persiapan persalinan, monitor DJJ, pimpin persalinan.
2. Kala
II
Kala II merupakan proses pengeluaran janin. Kala II
pada Ny. D dimulai jam 15.40 WIB dari
proses observasi didapatkan data ibu tampak kesakitan dan ingin mengejan.
Diagnosa yang muncul pada kala II yaitu nyeri akut behubungan dengan proses
persalinan. Intervensi nyeri akutyaitu: kaji nyeri secara komperhensif, Posisikan
pasien senaman mungkin, Ajarkan teknik nafas dalam, kontrol lingkungan, beri
obat analgetik. Tindakan yang dilakukan
adalah menganjurkan ibu untuk tenang dan mengatur nafas, menganjurkan pasien
untuk mengejan dengan kuat, memonitor DJJ. Evaluasi pada kala II yaitu: pasien
sudah melahirkan bayi, pasien merasa
lelah, pasien tampak kesakitan.
Setelah bayi lahir, lalu pada bayi di lakukan pengkajian,
pemberian Vit. K dan imunisasi Hepatitis. Pengkajian yang dilakukan meliputi
pengkajian jalan nafas, pengkajian APGAR Skor, pengkajian antropometri. Pada pengkajian
jalan nafas, tampak jalan nafas pada bayi tersumbat oleh cairan, sehingga
dilakukan suction pada bayi Ny. D, suction dilakukan 3 kali dan selama 10 detik. Pada pengkajian
APGAR skor didapatkan data: Apgar skor pada menit pertama yaitu denyut jantung
>100 x/menit, denyut jantung baik, tonus otot sedang, peka rangsang
meringis, warna kulit merah jambu ujung biru. Pada menit ke 5 setelah lahir yaitu denyut jantung >100
x/menit, denyut jantung baik, tonus otot sedang, peka rangsang meringis, warna
kulit merah jambu. Pada menit ke 10 setelah lahir yaitu denyut jantung >100
x/menit, denyut jantung baik, tonus otot baik, peka rangsang meringis, warna
kulit merah jambu. Pada pengkajian Antropometri
didapatkan data: berat badan bayi 3257 gram, panjang badan bayi 48 cm, lingkar
kepala 34 cm, lingkar dada 33 cm, lingkar lengan atas 11 cm, lingkar perut 30
cm.
3. Kala
III
Kala
III merupakan proses pengeluaran plasenta.
Kala III Ny. D dimulai jam 15.55 WIB. dari proses observasi didapatkan
data ibu mengeluarkan plasenta disertai pengeluaran darah > 50 cc. ibu
tampal lelah. Tindakan yang dilakukan adalah injeksi oxytocin 2 ampul,
menghentikan perdarahan, memonitor perdarahan , pengeluaran plasenta. Evaluasi
pada kala III yaitu plasenta lahir setelah 15 menit bayi lahir.
4. Kala
IV
Kala
IV merupakan kala observasi setelah pengeluaran bayi dan plasenta. Kala IV pada
Ny. D dimulai pada jam 16.05 WIB. . dari proses observasi didapatkan data
pasien mengelluh nyeri di bagian vagina, TD: 95/54 mmHg, N: 81 x/menit, S:
36,7°C, RR: 21 x/menit. Tindakan yang dilakukan adalah memonitor tanda-tanda
vital, memberikan asam mafenamat, mengobservasi reaksi non verbal. Evaluasi
pada kala IV yaitu: darah yang keluar dari vagina sekitar 50 cc, pasien masih merasakan nyeri pasca
melahirkan.s
BAB
IV
PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis akan membahas
tentang pelaksanaan Asuhan Keperawatan pada Ny. D dengan Persalinan Normal di
Ruang Bersalin VK RSUD Banyumas. Pembahasan ini, penulis mencoba untuk
mengkaitkan antara referensi yang didapat tentang pasien dengan kondisi pasien.
A. PENGKAJIAN
Pengkajian adalah salah satu dari komponen proses
keperawatan yang merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh perawat dalam
menggali permasalahan pasien, meliputi usaha pengumpulan data dan membuktikan
data tentang status kesehatan seorang pasien. Keahlian dalam melakukan
observasi, komunikasi, wawancara, dan pemeriksaan fisik sangat penting untuk
mewujudkan fase proses keperawatan (Muttaqin,2009).
Penulis dalam mendapatkan data dari pasien
menggunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan studi
pustaka. Pada saat pengkahian penulis sedikit menemukan kesulitan karena pasien
saat dikaji pasien mengalami nyeri yang berat, namun pada akhirnya penulis
mampu menggali data tentang pasien.
Pengkajian dilakukan oleh penulis di Ruang Bersalin
VK RSUD Banyumas pada tanggal 13 Marret 2018, pukul 15.10 WIB Dari penkajian
tersebut didapatkan identitas pasien adalah Ny.D, umur 28 tahun, berasal dari
suku jawa, Indonesia. Yang beralamat di Pekunden. Pasien beragama islam,
pendidikan terakhirnya adalah SMK,berjenis kelamin perempuan, diagnose G2 P1 A0.
Pada persalinan sebelumnya pasien melahirkan spontan pada tahun 2011. Pada
pemeriksaan Leopold didapatkan data Pemeriksaan Leopold I yaitu di perut bagian
atas teraba lunak seperti bokong, Leopold II yaitu di perut sebelah kanan
teraba bagian kecil-kecil seperti tangan dan kaki. Di perut sebelah kiri teraba
keras dan datar seperti papan ini menunjukkan bagian punggung bayi. Pada
Leopold III yaitu pada perut bagian bawah teraba seperti kepala dan sudah tidak
bisa digoyangkan lagi. Pada Leopold IV yaitu kedua jari tangan pemeriksa tidak
saling bertemu, intinya kepala bayi sudah masuk PAP.
B. PROSES
PERSALINAN
Proses persalinan dibagi menjadi 4 kala, yaitu kala
I pembukaan jalan lahir, kala II proses pengeluaran bayi, kala III proses
pengeluaran plasenta, kala IV observasi setelah pengeluaran bayi dan plasenta.
Pada kasus Ny. D, kala I pasien mengeluh nyeri dan
ingin menyerah karena rasa sakit yang di alaminya, walaupun begitu Ny. D terus
dimotivasi agar mampu melewati kala I. dan akhirnya Ny.D mampu melewati kala I
atau kala pembukaan. pada kala II sering disebut melahirkan bayi, kala II pada
Ny.D tampak Ny. D ingin mengejan, penulis menganjurkan kepada Ny. D untuk
mengejan dengan kuat dan sambil mengatur nafas. Dan bayi Ny. D lahir. Setelah
itu bayi dilakukan penilaian APGAR Skor, pada menit pertama dan 5 menit awal, penulis membatu melakukan
suction kepada bayi agar jalan nafas bebas tidak ada sumbatan. setelah itu
bayi dilakukan pengukuran antropometri, ini dilakukan
sebagai angka pembanding untuk menentukan pertumbuhan dan perkembangan bayi Ny.
D. setelah itu bayi di bersihkan, lalu di pakaikan baju bayi. Disamping itu,
Ny. D masuk pada kala III atau
melahirkan plasenta, pada kala III Ny. D di injeksi oxcitocin untuk merangsang
plasenta untuk keluar, Ny diinjeksi oxcitocin2 ampul, hal ini dikarenakan pada
injeksi oxcitocin yang petama setelah di observasi selama 15 menit, Ny. D belum
ada rangsangan untuk melahirkan plasenta, lalu dilakukan injeksi oxcitocin yang
ke dua dan akhirnya plasenta keluar, vagina Ny. D mengalami rupture karena
proses persalinan, dan mengeluarkan darah > 50 cc. pada saat itu Ny. D
tampak lelah. Pada kala IV Ny. D mengeluh nyeri di vaginanya dan diberikan asam
mafenamat. Penulis melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital, dan memonitor
perdarahan.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah penulis
melakukan asuhan keperawatan pada Ny. D di Ruang Bersalin VK RSUD Banyumas,
penulis mendapatkan kesimpulan, yaitu:
Didapatkan identitas pasien adalah Ny.D, umur 28
tahun, berasal dari suku jawa, Indonesia. Yang beralamat di Pekunden. Pasien
beragama islam, pendidikan terakhirnya adalah SMK,berjenis kelamin perempuan,
diagnose G2 P1 A0. Pasien dibawa ke rumah sakit dengan G2 P1 A0, umur kehamilan
41 minggu 2 hari. Pasien pernah mengalami persalinan normal pada tahun 2011.
Pada saat proses persalinan pasien hampir menyerah,
namun setelah diberi motivasi akhirnya pasien mampu melahirkan bayi dan
plasenta.
B. SARAN
Penulis akan
mengungkapkan beberapa masukan yang diharapkan membantu meningkatkan mutu
kependidikan dan asuhan keperawatan yang diantaranya:
1.
Bagi Penulis
Lebih termotivasi untuk mencari informasi atau
menambah pengetahuan dan wawasan sehingga dapat mencegah atau menangani kasus
aktivitas dan latihan.
Selalu berhati-hati dalam melaksanakan tugas karena
masih banyak yang belum kita ketahui dan kita masih dalam proses belajar
.Ketika menemui kesulitan ketika melakukan tindakan hendaknya kita menghubungi
perawat ruangan dan meminta bantuan dan bimbingan serta arahan. Dan yang paling
utama janagan pernah malu dan sungkan untuk bertanya jika menemui hal yang baru
dan belum kita ketahui.
2. Bagi
Institusi Akper Serulingmas Cilacap
Lebih ditingkatkan pembelajaran pada mahasiswa Akper
Serulingmas Cilacap tentang pembelajaran praktek sesuai dengan teori.
Memperbanyak literatur panduan untuk praktek ,
karena masih ada beberapa tindakan yang belum diajarkan di kampus namun
ditemukan ketika praktek.
3. Bagi
RSUD Banyumas
Selalu
berikan bimbingan kepada kami mahasiswa kesehatan yang praktik di Rumah Sakit
Umum Daerah Banyumas dalam memberikan pelayanan kepada pasien dan jika kami
melakukan kesalahan mohon agar kami ditegur dan diberi arahan bagaimana yang
seharusnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Esti
Widari, DKK. 2008. Konsep Kebidanan.
Yogyakarta: Fitranaga
Mitayani.
2009. Asuhan Keperawatan Maternitas.
Jakatra: EGC
Prawiroharjo,
Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan.
Jakarta: Bina Pustaka
Rohani, Saswita, Reni. Marisah
(2011). Asuhan Kebidanan pada Masa
Persalinan. Jakarta: Salemba Medika.
WHO. 2008. Maternal Mortality: World Health Organization
No comments:
Post a Comment