A. Nama
Kegiatan: Bermain pada anak: Ci Luk Ba an Icik-Icik pada bayi
B. Latar
Belakang Masalah:
Bermain
merupakan kegiatan yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik,
sosial, emosi, intelektual, dan spiritual anak. Dengan bermain anak dapat mengenal lingkungan, berinteraksi serta
mengembangkan emosi dan imajinasi dengan baik.
Bermain
adalah kegiatan untuk bersenang-senang yang terjadi secara alamiah. Anak tidak
merasa terpaksa untuk bermain, tetapi mereka akan memperoleh kesenangan,
kenikmatan, informasi, pengetahuan, imajinasi dan motivasi bersosialisasi.
Bermain pada
bayi sangat perlu dilakukan karena dapat mempengaruhi perkembangan anak. Dengan
bermain, dapat membantu perkembangan sensorik dan motorik yang dimiliki oleh
anak. Selain itu juga dapat membantu perkembangan kognitif anak.
C. Tujuan
Kegiatan
1. Untuk
mengekspresikan perasaan dan keinginan bayi.
2. Memaksimalkan
pertumbuhan dan perkembangan bayi.
3. Melatih
respons bayi.
4. Mengurangi
efek hospitalisasi pada bayi.
D. Jenis
Kegiatan/Permainan: Ci Luk Ba dan icik-icik
E. Sasaran:
Bayi usia 4-6 bulan
F. Waktu
Pelaksanaan:
Hari/Tanggal: Minggu, 19 maret 2017
Pukul: 09.45-10.00
G. Media
Permainan:
1. Tangan
2. Icik-icik
berpegangan
H. Pengorganisasian:
Leader: Annang Dwi S Z
Fasilitator: Muhklisman
I. Rencana
Kegiatan
Waktu& Acara
|
Kegiatan
|
Keterangan
|
Pembukaan (5 menit)
|
1.
Pembukaan
2.
Perkenalan
3.
menjelaskan tujuan pelaksanaan
|
Leader
|
Pelaksanaan (sesuai kebutuhan)
|
1.
bermain Ci Luk Ba dengan bayi
2.
bermain icik-icik
|
Leader
Fasilitator
|
Evaluasi (5 menit)
|
1.
Mengakhiri permainan
2.
Penutupan
|
Leader
Fasilitator
|
J. Dasar
Teori Permainan dan Kegiatan Bermain
(dilampirkan)
K. Evaluasi
1. Bayi mampu merespon pergerakan
2.
Bayi mampu merespon pendengaran
L. Daftar
Pustaka
Bobak.2005.Buku Ajar Keperawatan Maternitas.Jakarta:EGC
LAMPIRAN
A. Latar Belakang Masalah
Bermain merupakan kegiatan yang
penting bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik, sosial, emosi, intelektual,
dan spiritual anak. Dengan bermain anak dapat
mengenal lingkungan, berinteraksi serta mengembangkan emosi dan
imajinasi dengan baik.
Bermain adalah kegiatan untuk
bersenang-senang yang terjadi secara alamiah. Anak tidak merasa terpaksa untuk
bermain, tetapi mereka akan memperoleh kesenangan, kenikmatan, informasi,
pengetahuan, imajinasi dan motivasi bersosialisasi.
Bermain sebagai tugas perkembangan
anak untuk melatih motorik kasar, motorik halus, dan bahasa.
B.
Pengertian Bermain
Bermain merupakan suatu aktivitas
dimana anak dapat melakukan atau mempraktikkan ketrampilan, memberikan ekspresi
terhadap pemikiran, menjadi kreatif, mempersiapkan diri untuk berperan dan
berprilaku dewasa (Azis Halimul Hidayat, 2005).
Bermain juga menjadi media terapi yang
baik bagi anak-anak bermasalah selain berguna untuk mengembangkan potensi anak.
Menurut Nasution (cit Martin, 2008), bermain adalah pekerjaan atau aktivitas
anak yang sangat penting. Melalui bermain akan semakin mengembangkan kemampuan
dan keterampilan motorik anak, kemampuan kognitifnya, melalui kontak dengan
dunia nyata, menjadi eksis di lingkungannya, menjadi percaya diri, dan masih
banyak lagi manfaat lainnya (Martin, 2008).
C. Fungsi Bermain
a.
Membantu
Perkembangan Sensorik dan Motorik
Fungsi bermain pada anak ini adalah dapat dilakukan dengan melakukan rangsangan
pada sensorik dan motorik melalui rangsangan ini aktifitas anak dapat
mengeksplorasikan alam sekitarnya sebagai contoh bayi dapat dilakukan
rangsangan taktil,audio dan visual melalui rangsangan ini perkembangan
sensorik dan motorik akan meningkat. Hal tersebut dapat dicontohkan sejak lahir
anak yang telah dikenalkan atau dirangsang visualnya maka anak di kemudian hari
kemampuan visualnya akan lebih menonjol seperti lebih cepat mengenal sesuatu
yang baru dilihatnya. Demikian juga pendengaran, apabila sejak bayi dikenalkan
atau dirangsang melalui suara-suara maka daya pendengaran di kemudian hari anak
lebih cepat berkembang di bandingkan tidak ada stimulasi sejak dini.
b.
Membantu
Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif dapat dirangsang melalui permainan. Hal ini dapat
terlihat pada saat anak bermain, maka anak akan mencoba melakukan komunikasi
dengan bahasa anak, mampu memahami obyek permainan seperti dunia tempat
tinggal, mampu membedakan khayalan dan kenyataan, mampu belajar warna, memahami
bentuk ukuran dan berbagai manfaat benda yang digunakan dalam
permainan,sehingga fungsi bermain pada model demikian akan meningkatkan
perkembangan kognitif selanjutnya.
c.
Meningkatkan
Sosialisasi Anak
Proses sosialisasi dapat terjadi melalui permainan, sebagai contoh dimana
pada usia bayi anak akan merasakan kesenangan terhadap kehadiran orang lain dan
merasakan ada teman yang dunianya sama, pada usia toddler anak sudah mencoba
bermain dengan sesamanya dan ini sudah mulai proses sosialisasi satu dengan
yang lain, kemudian bermain peran seperti bermain-main berpura-pura menjadi
seorang guru, jadi seorang anak, menjadi seorang bapak, menjadi seorang ibu dan
lain-lain, kemudian pada usia prasekolah sudah mulai menyadari akan keberadaan
teman sebaya sehingga harapan anak mampu melakukan sosialisasi dengan teman dan
orang
d.
Meningkatkan
Kreatifitas
Bermain juga dapat berfungsi dalam peningkatan kreatifitas, dimana anak
mulai belajar menciptakan sesuatu dari permainan yang ada dan mampu
memodifikasi objek yang akan digunakan dalam permainan sehingga anak akan lebih
kreatif melalui model permainan ini, seperti bermain bongkar pasang
mobil-mobilan.
e.
Meningkatkan
Kesadaran Diri
Bermain pada anak akan memberikan kemampuan pada anak untuk ekplorasi tubuh
dan merasakan dirinya sadar dengan orang lain yang merupakan bagian dari
individu yang saling berhubungan, anak mau belajar mengatur perilaku,
membandingkan dengan perilaku orang lain.
f.
Mempunyai
Nilai Terapeutik
Bermain dapat menjadikan diri anak lebih senang dan nyaman sehingga adanya
stres dan ketegangan dapat dihindarkan, mengingat bermain dapat menghibur diri
anak terhadap dunianya.
g.
Mempunyai
Nilai Moral Pada Anak
Bermain juga dapat memberikan nilai moral tersendiri kepada anak, hal ini
dapat dijumpai anak sudah mampu belajar benar atau salah dari budaya di rumah,
di sekolah dan ketika berinteraksi dengan temannya, dan juga ada beberapa
permainan yang memiliki aturan-aturan yang harus dilakukan tidak boleh
dilanggar.
D. Manfaat Bermain
Manfaat yang didapat dari
bermain, antara lain:
1. Membuang ekstra energi.
2. Mengoptimalkan
pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang, otot dan organ-organ.
3. Aktivitas
yang dilakukan dapat merangsang nafsu makan anak.
4. Anak belajar mengontrol diri.
5. Berkembanghnya
berbagai ketrampilan yang akan berguna sepanjang hidupnya.
6. Meningkatnya daya kreativitas.
7. Mendapat
kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang ada disekitar anak.
8. Merupakan
cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati dan kedukaan.
9. Kesempatan
untuk bergaul dengan anak lainnya.
10. Kesempatan untuk
mengikuti aturan-aturan.
11. Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya.
E. Klasifikasi Kebutuhan Bermain
a. Berdasarkan isi permainan
Social affective play
Inti permainan ini adalah adanya hubungan
interpersonal yang menyenangkan antara anak dan orang lain. Misalnya, bayi akan
mendapatkan kesenagan dan kepuasan dari hubungan yang menyenangkan dengan orang
tuanya dan/atau orang lain.permainan yang biasa dilakukan adalah “ciluk ba”
berbicara sambil tersenyum/tertawa, atau sekedar memberikan tangan pada bayi
dan menggenggamnya tetapi dengan diiringi berbicara sambil tersenyum dan
tertawa.
b. Berdasarkan karakter sosial
Onlooker play
Pada jenis permainan ini anak hanya mengamati
temannya yang sedang bermain, tanpa ada inisiatif untuk ikut berpartisipasi
dalam permainan, jadi, anak tersebut bersifat pasif, tetapi ada proses
pengamatan terhadap permainan yang sedang dilakukan temanya.
c. Berdasarkan kelompok usia
anak
1) Bayi usia 0-3 bulan
Seperti yang disinggung pada uraian sebelumnya
karakteristik khas permainan bagi usia bayi adalah adanya interaksi social yang
menyenangkan antara bayi dan orang tua dan atau orang dewasa sekitarnya. Selain
itu, perasaan senang juga menjadi ciri khas dan permainan untuk bayi usia ini.
Alat permainan yang biasa digunakan misalnya mainan
gantung yang berwarna terang dan bunyi music yang menarik.
2) Bayi usia 4-6 bulan
Untuk menstimulasi penglihatan dapat dilakukan
permainan seperti mengajak bayi menonton TV, member mainan yang mudah
dipeganggnya dan berwarna terang, serta dapat pula dengan cara memberi cermin
dan meletakkan bayi di depannya sehingga memungkinkan bayi dapat melihat
bayangan di cermin.Stimulasi pendengaran dapat dilakukan dengan cara selalu
membiasakan memanggil namaya. Untuk stimulasi taktil berikan mainan yang dapat
digenggamnya lembut dan lentur, atau pada saat memandikan biar bayi bermain air
di dalam bak mandi.
3) Bayi usia 7-9 bulan
Untuk stimulasi penglihatan
dapat dilakukan dengan memberikan mainan yang berwarna terang atau berikan
kepadanya kertas dan alat tulis biarkan ia mencoret-coret sesuai keinginannya.
F.
Contoh Permainan Sederhana Yang Bisa
Dilakukan Untuk Bayi :
1)
Panggil namanya
dari sisi kiri dan kanan dengan lembut.
Berbagai macam respon
yang anda dapat, ada yang melirik ada yang berusaha menoleh, ada yang tersenyum
manis. Permainan ini berguna untuk melatih daya dengar mereka dan menstimulus otak
mereka.
2)
Menyanyi dengan
suara lembut.
Tidak usah malu bila anda tidak dapat menyanyi dengan
bagus atau suara anda sumbang, bagi seorang bayi suara musik yang didengar
merupakan satu sentuhan emosi, sentuhan kasih sayang yang ia dapatkan dari
orangtua.
3)
Menggendong,
mengajaknya jalan dan membelai.
Dalam gendongan anda seorang bayi akan merasakan rasa
aman dan dengan belaian lembut kebutuhan emosinya akan kasih sayang sedang anda
berikan saat ini.
4)
Ci luk ba atau
permainan sembunyikan wajah dan tampakkan wajah anda dengan
tangan. Permainan ini akan memberikan pengertian bagi bayi anda, kalau ia tidak
bisa melihat sebuah benda bila tertutup sesuatu. Selain menutup wajah dengan
tangan, cobalah dengan sapu tangan dan biarkan si kecil yang membukanya.
5)
Permainan lidah. “Mana lidahnya” terus julurkan lidah anda, maka si kecil akan
mengikuti anda. Permainan ini menstimulus daya tangkap, pengelihatan dan respon
si kecil.
Perkembangan otak bayi
bisa dibantu dengan alat-alat bermain, bisa dikatakan sebagai media untuk
merangsang otak kanan dan kiri. Kita dapat memilih permainan bayi yang dapat
merangsang perkembangan otak bayi sesuai dengan perkembangan anak pada usia 6
bulan.
Mainan untuk bayi usia 6
bulan yang sangat popular yaitu mainan untuk mencari, mendengarkan, melihat,
mengisap jari, dan menirukan.
Adapun mainan untuk bayi
usia 6 bulan dengan memilih permainan yang mendidik yang dapat membantu
perkembangan otak bayi diantaranya:
1)
Pilih permainan yang berwarna-warni
Permainan ini dapat mengembangkan keterampilan visual bayi anda. Disaat ini mereka senang melihat benda-benda yang berwarna-warni degan bentuk yang beraneka ragam
Permainan ini dapat mengembangkan keterampilan visual bayi anda. Disaat ini mereka senang melihat benda-benda yang berwarna-warni degan bentuk yang beraneka ragam
2)
Mengajak ngobrol
Banyak kata yang didengar bayi dapat mempengaruhi perkembangan otak bayi dalam mengolah kata.
Banyak kata yang didengar bayi dapat mempengaruhi perkembangan otak bayi dalam mengolah kata.
3)
Merekam suara
Permainan merekam suara bayi dapat mengembangkan kemampuan berbahasa kelak.
Permainan merekam suara bayi dapat mengembangkan kemampuan berbahasa kelak.
4)
Mengajak bercanda dengan gerakan.
Permainanan aktifitas menendang akan membantu bayi mengembangkan kemampuan motoriknya.
Permainanan aktifitas menendang akan membantu bayi mengembangkan kemampuan motoriknya.
5)
Melempar-lempar benda
Latih bayi memindahkan mainan dari satu tangan ke tangan lain, kegiatan ini membantu mengembangkan perkembangan otak bayi , kemampuan motorik halus, dan keterampilan mengkoordinasikan gerakan tangan dan mata.
Latih bayi memindahkan mainan dari satu tangan ke tangan lain, kegiatan ini membantu mengembangkan perkembangan otak bayi , kemampuan motorik halus, dan keterampilan mengkoordinasikan gerakan tangan dan mata.
6)
Bernyanyi dan menari
Permainan ini akan membantu otak bayi berkembang, karena bayi sangat menyukai musik.
Permainan ini akan membantu otak bayi berkembang, karena bayi sangat menyukai musik.
7)
Menyembunyikan mainan
Permainan menyembunyikan mainan bayi , membantu menstimulasi rasa ingin tahu, yang sangat penting baginya untuk belajar.
Permainan menyembunyikan mainan bayi , membantu menstimulasi rasa ingin tahu, yang sangat penting baginya untuk belajar.
8)
Bawa bayi anda untuk bercermin
Permainan ini akan membantu bayi anda mengenal dirinya dan membantu mengembangkan kemampuan visualnya.
Permainan ini akan membantu bayi anda mengenal dirinya dan membantu mengembangkan kemampuan visualnya.
9)
Berikan mainan yang berbunyi, permainan
ini untuk merangsang otak bayi.
Permainan merupakan awal dari perkembangan anak, maka sebagai orangtua harus bisa memilih permainan yang mendidik bayi kita supaya dikemudian hari bisa tahu mana yang bermanfaat, dan bisa mengembangkan perkembangan otak bayi dalam masa pertumbuhannya
Permainan merupakan awal dari perkembangan anak, maka sebagai orangtua harus bisa memilih permainan yang mendidik bayi kita supaya dikemudian hari bisa tahu mana yang bermanfaat, dan bisa mengembangkan perkembangan otak bayi dalam masa pertumbuhannya
G.
Ciri alat permainan untuk bayi usia 0-12 bulan
Tujuan :
a.
Melatih reflek - reflek (untuk anak
berusia 1 bulan) misalnya menghisap, menggenggam.
b.
Melatih kerjasama mata dengan tangan.
c.
Melatih kerjasama mata dengan telinga.
d.
Melatih mencari objek yang ada tetapi
tidak kelihatan.
e.
Melatih mengenal sumber asal suara.
f.
Melatih kepekaan perabaan.
g.
Melatih keterampilan dengan gerakan
berulang-ulang.
Alat permainan yang dianjurkan:
a)
Benda-benda yang aman untuk dimasukkan
mulut atau dipegang
b)
Alat permainan yang berupa gambar atau
bentuk muka
c)
Alat permainan lunak berupa boneka orang
atau binatang
d)
Alat permainan yang dapat digoyangkan dan
keluar suara
e)
Alat permainan berupa giring-giring
No comments:
Post a Comment